Intisari-Online.com -Indonesia pernah mengalami masa pemerintahan yang berlangsung cukup lama, yaitu Orde Baru.
Orde Baru adalah era yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1966 hingga 1998.
Lalu, bagaimana dampak pemerintahan Orde Baru dan relevansinya bagi masa kini? Apakah ada hal positif atau negatif yang bisa kita pelajari dari masa tersebut?
Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas sejarah singkat Orde Baru, dampak pemerintahan Orde Baru, dan relevansinya bagi masa kini.
Sejarah Singkat Orde Baru
Orde Baru lahir sebagai akibat dari krisis politik dan ekonomi yang melanda Indonesia pada masa Orde Lama, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Orde Lama ditandai oleh konflik antara berbagai kekuatan politik, seperti PKI, militer, agama, dan nasionalis.
Selain itu, Orde Lama juga menghadapi tantangan dari luar negeri, seperti konfrontasi dengan Malaysia, pergolakan di Papua, dan ancaman komunis dari Cina dan Uni Soviet.
Puncaknya, Presiden Soekarno, yang dianggap dekat dengan PKI, juga mendapat tekanan dari berbagai pihak untuk mundur dari jabatannya.
Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, yang memberikan wewenang kepada Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban negara.
Supersemar menjadi dasar bagi Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dari Soekarno secara bertahap.
Baca Juga: Penjelasan Sejarah Demokrasi Pancasila di Indonesia, Ideal tapi Gagal?
Pada tanggal 22 Februari 1967, Soekarno menyerahkan jabatannya sebagai presiden kepada Soeharto, yang kemudian secara resmi dilantik sebagai presiden kedua Indonesia pada tanggal 27 Maret 1968.
Soeharto kemudian membentuk rezim yang disebut Orde Baru, yang bertujuan untuk menata kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Orde Baru juga berupaya untuk menciptakan stabilitas politik, keamanan negara, dan pembangunan ekonomi.
Selama 32 tahun berkuasa, Orde Baru menerapkan berbagai kebijakan politik, ekonomi, dan sosial, yang memberikan dampak bagi Indonesia hingga saat ini.
Dampak Pemerintahan Orde Baru dan Relevansinya Bagi Masa Kini
Dampak pemerintahan Orde Baru dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, dan sosial. Berikut adalah beberapa dampak pemerintahan Orde Baru dan relevansinya bagi masa kini:
- Dampak Politik
Salah satu dampak politik Orde Baru adalah penyederhanaan partai politik menjadi tiga, yaitu Golkar, PPP, dan PDI, pada tahun 1973.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi konflik politik dan menciptakan stabilitas politik. Namun, dampak negatifnya adalah mengekang kebebasan berpendapat dan berorganisasi, serta memperkuat dominasi Golkar sebagai partai penguasa.
Relevansi bagi masa kini adalah pentingnya menjaga keberagaman dan kebebasan politik, serta menghindari praktik monolitik dan otoriter dalam sistem politik.
Dampak politik lainnya adalah pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) secara berkala, yang dimulai pada tahun 1971.
Baca Juga: Perbandingan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Pemilu di masa Orde Baru dilakukan dengan sistem perwakilan berimbang, yang berarti jumlah kursi di DPR dan DPRD sebanding dengan jumlah suara yang diperoleh oleh partai politik. Namun, pemilu di masa Orde Baru juga diwarnai oleh berbagai kecurangan dan manipulasi, seperti intimidasi, penggelembungan suara, dan penggunaan birokrasi dan aparat negara untuk mendukung Golkar.
Relevansi bagi masa kini adalah pentingnya menjaga integritas dan kredibilitas pemilu, serta mengawasi dan mencegah praktik-praktik yang merugikan hak-hak politik rakyat.
- Dampak Ekonomi
Salah satu dampak ekonomi Orde Baru adalah pencapaian swasembada pangan, khususnya beras, pada tahun 1984.
Hal ini merupakan hasil dari program intensifikasi pertanian, yang meliputi penggunaan varietas unggul, pupuk, irigasi, dan kredit. Swasembada pangan berdampak positif bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Relevansi bagi masa kini adalah pentingnya menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian, serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, seperti perubahan iklim, lahan, dan pasar.
Dampak ekonomi lainnya adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang mencapai rata-rata 7,7 persen per tahun.
Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh berbagai faktor, seperti investasi asing, ekspor, dan pembangunan infrastruktur.
Pertumbuhan ekonomi ini berdampak positif bagi penurunan angka kemiskinan, kematian, dan buta huruf, serta kenaikan pendapatan per kapita, angka melek huruf, dan harapan hidup. Namun, pertumbuhan ekonomi ini juga berdampak negatif bagi ketimpangan sosial, korupsi, dan kerusakan lingkungan.
Relevansi bagi masa kini adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial, serta melindungi dan melestarikan lingkungan.
- Dampak Sosial
Salah satu dampak sosial Orde Baru adalah penyebaran pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan dasar yang menyediakan pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi masyarakat. Penyebaran puskesmas berdampak positif bagi akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan terpencil.
Relevansi bagi masa kini adalah pentingnya menjaga dan meningkatkan fungsi dan mutu puskesmas, serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor kesehatan, seperti pandemi, penyakit menular, dan penyakit tidak menular.
Dampak sosial lainnya adalah peningkatan kesadaran nasional dan patriotisme, yang ditunjukkan oleh berbagai program dan kegiatan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Program dan kegiatan tersebut antara lain adalah P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan), PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), dan Pramuka. Peningkatan kesadaran nasional dan patriotisme berdampak positif bagi persatuan dan kesatuan bangsa, serta penghormatan terhadap keberagaman dan hak asasi manusia.
Relevansi bagi masa kini adalah pentingnya menjaga dan mengembangkan nilai-nilai nasional dan patriotisme, serta menghadapi berbagai ancaman yang mengganggu kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Kesimpulan
Orde Baru adalah era pemerintahan yang memiliki dampak positif dan negatif bagi Indonesia.
Dampak positifnya antara lain adalah stabilitas politik, swasembada pangan, pertumbuhan ekonomi, penyebaran puskesmas, dan peningkatan partisipasi sekolah.
Dampak negatifnya antara lain adalah otoritarianisme, korupsi, ketimpangan sosial, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Dengan mengetahui bagaimana dampak pemerintahan Orde Baru dan relevansinya bagi masa kini, kita dapat belajar dari sejarah dan mengambil hikmahnya untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Baca Juga: Mengapa Ekonomi Orde Baru Mengalami Kemunduran pada Akhir Periode?