Isi Trilogi Pembangunan yang Menjadi Fokus Kebijakan Ekonomi Pemerintah Orde Baru

Ade S

Editor

Presiden Soeharto saat dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden pada 27 Maret 1968. Artikel ini akan menyebutkan isi Trilogi Pembangunan yang menjadi fokus kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru.
Presiden Soeharto saat dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden pada 27 Maret 1968. Artikel ini akan menyebutkan isi Trilogi Pembangunan yang menjadi fokus kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru.

Intisari-Online.com - Pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto (1967-1998) fokus pada pembangunan ekonomi.

Salah satu strategi utamanya adalah Trilogi Pembangunan, yang diluncurkan pada tahun 1978.

Artikel ini akan membahas isi Trilogi Pembangunan yang menjadi fokus kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru, serta dampaknya bagi Indonesia.

Dengan memahami Trilogi Pembangunan, kita dapat mempelajari strategi pembangunan di masa lalu dan mengambil pelajaran untuk masa depan Indonesia.

Pengertian dan Tujuan Trilogi Pembangunan

Trilogi Pembangunan menjadi landasan utama pembangunan nasional di era Orde Baru.

Dicanangkan oleh Kabinet Pembangunan III (1978-1983) dan diterapkan dalam Pelita III (1979-1984), Trilogi Pembangunan bertujuan menciptakan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kondisi perekonomian Indonesia di awal Orde Baru terbilang karut-marut.

Inflasi tinggi dan kerusakan alat produksi, terutama di sektor pertanian, menghambat kesejahteraan rakyat.

Di tengah situasi tersebut, Trilogi Pembangunan hadir sebagai solusi.

Ketiga pilarnya dirancang untuk membangun fondasi yang kuat bagi Indonesia.

Baca Juga: Apa Saja Upaya Stabilisasi Sosial dan Politik Masa Orde Baru?

Trilogi Pembangunan

Trilogi Pembangunan terdiri dari tiga aspek utama:

  1. Stabilitas Nasional:Stabilitas nasional menjadi kunci terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pembangunan.
Pada masa Orde Baru, stabilitas dijaga melalui regulasi yang mengatur pers dan aksi mahasiswa.

Hal ini menuai kontroversi karena dianggap membatasi kebebasan.

  1. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
Pemerintah Orde Baru mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi dengan menarik investor luar.

Kebijakan ini menghasilkan intensifikasi pertanian, namun juga meningkatkan utang luar negeri.

  1. Pemerataan Pembangunan
Pemerataan pembangunan diupayakan melalui berbagai jalur, seperti kredit usaha tani dan kemitraan pengusaha.

Delapan jalur pemerataan difokuskan pada kebutuhan pokok, pendidikan, pendapatan, lapangan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi masyarakat, penyebaran pembangunan, dan keadilan.

Baca Juga: Bagaimana Akhir Masa dari Pemerintahan Orde Baru Pimpinan Soeharto?

Ketiga pilar Trilogi Pembangunan saling terkait dan harus seimbang. Stabilitas politik menjadi prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi, dan keduanya menunjang pemerataan pembangunan.

Kontroversi dan Dampak

Meskipun Trilogi Pembangunan membawa kemajuan bagi Indonesia, pelaksanaannya tak lepas dari kontroversi.

Pengendalian pers dan aksi mahasiswa, jalur distributif yang tidak merata, dan utang luar negeri yang tinggi menjadi beberapa contoh dampak negatifnya.

Trilogi Pembangunan merupakan tonggak sejarah penting dalam pembangunan Indonesia.

Keberhasilan dan kekurangannya menjadi pelajaran berharga bagi arah pembangunan di masa depan.

Trilogi Pembangunan menjadi strategi utama pembangunan ekonomi Indonesia di era Orde Baru.

Meskipun menuai kontroversi, Trilogi Pembangunan berhasil mencapai kemajuan ekonomi yang signifikan dan meningkatkan taraf hidup rakyat.

Isi Trilogi Pembangunan yang menjadi fokus kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru, yaitu stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan pemerataan pembangunan, menjadi fondasi bagi pembangunan Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Bagaimana Dampak Pemerintahan Orde Baru dan Relevansinya Bagi Masa Kini?

Artikel Terkait