Sedangkan berdasarkan masanya, tradisi megalitik dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Tradisi megalitikum yang berasal dari masa prasejarah dan umumnya berupa monumen yang tidak dipakai lagi.
- Tradisi megalitikum yang masih berlanjut dan umumnya ditemukan di daerah Nias, Toraja, Sumba, Sabu, Flores, dan Timor.
Kepercayaan zaman megalitikum
Pada zaman megalitikum, masyarakat telah mengenal kepercayaan, meskipun masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
Masyarakatnya percaya bahwa arwah nenek moyang yang telah meninggal masih terus hidup di dunia arwah.
Mereka juga meyakini bahwa kehidupannya sangat dipengaruhi oleh arwah nenek moyang.
Perlakuan baik terhadap arwah nenek moyang yang meninggal dipercaya akan menghindarkan dari ancaman, begitu pula sebaliknya.
Ciri-ciri zaman megalitikum
1. Masyarakatnya menggunakan dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu besar
2. Berkembang dari zaman neolitikum hingga zaman perunggu
3. Masyarakatnya mengenal kepercayaan animisme
4. Masyarakatnya mengenal teknik bercocok tanam dan beternak Masyarakatnya menerapkan tradisi gotong royong
Begitulah, masyarakat pada zaman Megalitikum telah mengenal tata cara penguburan yang baik. Hasil kebudayaan Megalitikum yang memberi petunjuk pernyataan tersebut adalah seperti disebutkan di atas.
Baca Juga: Menengok Situs Megalitikum yang Terletak di Dasar Laut Mediterania, Usianya Sudah 9.000 Tahun Lho
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR