Advertorial

Menengok Situs Megalitikum yang Terletak di Dasar Laut Mediterania, Usianya Sudah 9.000 Tahun Lho

Moh Habib Asyhad

Editor

Tempat bersejarah ini terletak tak jauh dari Desa Atlit yang terletak di Laut Mediterrania dan terjaga dengan sangat baik karena terlindung oleh pasir di dasar laut.
Tempat bersejarah ini terletak tak jauh dari Desa Atlit yang terletak di Laut Mediterrania dan terjaga dengan sangat baik karena terlindung oleh pasir di dasar laut.

Intisari-Online.com –Situs bersejarah selama ini lebih banyak yang berada di permukaan darat.

Berbeda dengan Atlit Yam, situs megalitikum berusia 9.000 tahun ini terletakdi dasar Laut Mediterania atau yang lebih kita kenal sebagai Laut Tengah.

Atlit Yam adalah salah satu situs kuno yang usianya sudah ribuan tahun namun tidak diketahui oleh banyak orang.

Tempat bersejarah ini terletak tak jauh dari Desa Atlit yang terletak di Laut Mediterrania. Situs ini terjaga dengan sangat baik karena terlindung oleh pasir di dasar laut.

Penanda awal ditemukannya situs Atlit Yam adalah sebuah lingkaran batu yang hingga sekarang masih misterius.

(Baca juga:Situs-situs Megalitik Misterius di Inggris (1))

Di sekitar lingkaran batu itu juga terdapat lusinan kerangka manusia yang terkubur dengan rapi.

Karena itu, hingga sekarang peneliti menganggap Atlit Yam adalah salah satu dari situs kehidupan purba di dalam air yang paling tua.

Letak Atlit Yam berada pada kedalaman antara 8-12 meter di bawah permukaan laut.

Luasnya sendiri mencapai 40 ribu meter persegi. Situs ini pertama kali ditemukan tahun 1984 oleh seorang arkeolog laut Ehud Galili.

Sejak saat itu, penggalian situs Atlit Yam telah berujung pada penemuan sejumlah rumah, sumur, dinding, tempat ritual, area berbatu, struktur megalitikum, ratusan bekas flora dan fauna, ratusan kerangka manusia, dan berbagai artefak lain yang terbuat dari batu, tulang, dan kayu.

Apa lagi misteri yang disimpan oleh Atlit Yam?

Di tengah-tengah situs Atlit Yam terdapat tujuh monumen batu megalitikum yang tingginya antara satu hingga dua meter.

(Baca juga:Amazon adalah Paru-paru Bumi, sementara Tempat Paling Purba di Dunia dan Ada di Indonesia Ini adalah Jantungya!)

Berat batu-batu ini mencapai 600 kilogram dan ditata membentuk lingkaran. Bebatuan ini memiliki ukir-ukiran dan dulunya dibuat mengitari sebuah sumber mata air.

Para ahli percaya tempat ini dulunya merupakan lokasi dilaksanakannya ritual air.

Selain tempat monumen batu tersebut, ada sebuah sumur dari batu yang menarik di Atlit Yam.

Di dasar sumur ini terdapat sejumlah tulang binatang, batu, kayu, dan artefak dari tulang. hal ini menunjukkan bahwa sumur itu pernah digunakan sebagai lubang pembuangan.

Situs Atlit Yam menjadi penting karena di sini terdapat banyak tanda yang bisa dicari tentang bagaimana manusia prasejarah hidup.

Peneliti telah menemukan sisa-sisa lebih dari 100 spesies tanaman yang dikumpulkan oleh penduduk. Mereka juga telah memelihara ternak seperti domba, kambing, sapi, babi, dan anjing.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penduduk di Atlit Yam dulunya sering mencari makan dengan cara memancing.

(Baca juga:Realita Bekerja di Kapal Pesiar: Saat Beban Kerja Tidak Semanis Gajinya!)

Hal lain yang penting dalam situs Atlit Yam adalah penemuan penyakit tuberkolosis. Di sinilah tempat ditemukannya kasus tuberkolosis pertama di bumi.

Dari penelitian yang dilakukan tahun 2008, peneliti menduga bahwa sejumlah orang yang meninggal karena tuberkolosis di Atlit Yam merupakan manusia-manusia pertama yang terkena penyakit tersebut.

Artikel Terkait