Para khalifah juga tidak segan melindungi gereja, katedral, candi, dan beberapa tempat suci lainnya.
Bahkan, mereka bersedia membangun kembali setiap tempat ibadah yang sudah hancur menggunakan dana dari kas negara.
Budaya baru yang juga muncul ketika Dinasti Umayyah berkuasa adalah mulai digunakannya alat-alat makan, seperti serbet, sendok, dan garpu.
Bangunan atau Arsitektur
Dinasti Bani Umayyah mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Khalifah al-Walid I atau al-Walid bin Abdul Malik, yang memerintah antara 705-715.
Pada masanya, dibangun jalan raya, pabrik, gedung, dan panti asuhan untuk orang cacat.
Selain itu, salah satu bentuk pertumbuhan kebudayaan pada masa Bani Umayyah adalah perkembangan di bidang arsitektur, ditandai dengan dibangunnya masjid-masjid yang memenuhi kota.
Para arsitek Muslim-Arab mengembangkan arsitektur yang mereka punya berdasarkan dari yang sudah ada sebelumnya.
Untuk pertama kalinya, Muawiyah I memperkenalkan sebuah menara kepada rakyatnya.
Salah satu karya tercantik dari masa Dinasti Umayyah adalah Kubah Karang di Yerusalem, yang dibangun oleh Abdul Malik bin Marwan, khalifah yang berkuasa antara 685-705.
Selain itu, Abdul Malik juga membangun masjid lain, yaitu Masjid Kubah Emas atau Masjid Umar.
Kembali ke pertanyaan di awal, mengapa kita harus meneladan nilai-nilai yang ada pada sejarah Bani Umayyah di Damaskus?
Ada beberapa jawabannya:
1. Karena terdapat hikmah penting yang ada pada sejarah bani umayyah di Damaskus
2. Keimanan kepada-Nya dapat dilakukan dengan melaksanakan segala perintah-Nya.
3. Semangat menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia.
4. Nilai kebudayaan yang dikembangkan sesuai dengan tuntunan Islam.
5. Kesatuan dan persatuan umat Islam serta kerukunan antar umat beragama.
6. Memiliki semangat kepahlawanan.
Begitulah jawaban atas pertanyaan mengapa kita harus meneladan nilai-nilai yang ada pada sejarah Bani Umayyah di Damaskus, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Penjelasan Secara Singkat Sejarah Pendirian Bani Umayyah di Damaskus
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR