Setelah kemenangan dalam pertempuran-pertempuran tersebut, Abu Ubaidah mengirim Khalid dan Iyad ibn Ghanm untuk merebut Edessa, Amida, Malatya, seluruh Armenia hingga Ararat dan menyerbu Anatolia utara dan tengah.
Setelah itu, Umar menghentikan invasi untuk sementara waktu, dan memerintahkan Abu Ubaidah, yang telah ditunjuk menjadi Gubernur Suriah, untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di Suriah.
Setelah Abu Ubaidah pindah ke Jabiya, di Suriah, ia terkena serangan wabah.
Dia pun meninggal pada 639 M.
Penyebab meninggalnya Abu Ubaidah bin Jarrah adalah karena wabah.
Sebelum meninggal, ia memberi wasiat kepada pasukannya untuk selalu mendirikan salat, berpuasa Ramadan, bersedekah, melaksanakan ibadah haji dan umroh, serta untuk tetap bersatu dan saling mendukung.
Abu Ubaidah bin Jarrah juga menunjuk Muadh bin Jabal sebagai penggantinya.
Jenazahnya kemudian dimakamkan di Deir Alla, Yordania.
Pada masa Walid bin Abdul Malik, dibangun sebuah masjid Damaskus hasil karya arsitek terkenal yang bernama Abu Ubaidah bin Jarrah.
Masjid tersebut disebut dengan Masjid Agung Umayyah atau Masjid Umawi.
Disebutkan bahwa Masjid Umayyah merupakan salah satu bangunan peninggalan peradaban Islam yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Masjid ini juga menjadi salah satu situs sejarah yang penting bagi masyarakat dunia.
Semasa hidupnya, Abu Ubaidah bin Jarrah dikenal sebagai sosok yang sangat sopan, rendah hati, dan paling baik akhlaknya.
Dia juga merupakan sosok yang paling sederhana dibandingkan dengan beberapa sahabat Nabi Muhammad lainnya.
Oleh karena itu, Abu Ubaidah bin Jarrah menjadi sahabat Nabi yang diberi julukan Kepercayaan Umat.
Itulah masjid yang dibangun di Damaskus pada masa Walid bin Abdul Malik merupakan hasil karya arsitek terkenal yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR