Dia pun menanggung hinaan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, seperti halnya Nabi Muhammad.
Setelah itu, pada 623, Abu Ubaidah mengikuti Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah ke Madinah.
Pada 624 M, Abu Ubaidah berpartisipasi dalam Perang Badar atau pertempuran besar pertama antara umat Muslim dan Quraisy di Mekah.
Dalam pertempuran ini, dia melawan dan membunuh ayahnya sendiri, yang berperang di kubu kaum kafir Quraisy.
Setelah itu, dia terjun ke dalam Perang Uhud (625 M), Pertempuran Khandaq (627 M), dan turut terlibat dalam Perjanjian Hudaibiyyah (628 M).
Pada 630 M, ketika pasukan Muslim menaklukkan Mekah dari empat arah, Abu Ubaidah menjadi pemimpin salah satu divisi.
Kala itu, pasukan kaum Muslimin pimpinan Abu Ubaidah bersama Nabi Muhammad SAW memasuki Kota Mekah dari arah barat.
Setelah itu, ia terlibat dalam Perang Hunain, Penyerbuan Ta'if, dan Perang Tabuk.
Setelah pertempuran tersebut, beberapa perwakilan Kristen dari Arab Saudi tiba di Madinah.
Mereka menunjukkan minat untuk masuk Islam.
Para delegasi tersebut kemudian meminta Muhammad untuk mengirim seseorang yang bisa membimbing mereka.
Nabi Muhammad lantas menunjuk Abu Ubaidah untuk membimbing mereka mengenai ajaran Islam.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR