Tak hanya itu, arti Nisfu Syaban juga dikenal di berbagai negara muslim lainnya, seperti Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India.
Meski berbeda bahasa, arti malam Nisfu Syaban sama jika terjemahkan adalah malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.
Pada momen itu, umat muslim berjaga sepanjang malam untuk beribadah.
Tapi ada juga tradisi di beberapa daerah di mana perayaan malam Nisfu Syaban dijadikan momentum mengenang leluhur.
Hukum malam Nisfu Syaban sebenarnya terjadi pro-kontra di kalangan ulama.
Tidak semua ulama sepakat adanya malam Nisfu Syaban tersebut.
Selama ini malam Nisfu Syaban merujuk pada sebuah hadis dhaif dan hasan.
Seperti hadis dari Abu Tsa’labah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
“Apabila sampai malam Nishfu Syaban, maka Allah melihat kepada para hamba-Nya di lalu mengampuni orang-orang yang beriman.” (Hadis Hasan: HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (V/359, no. 3551) dan Ibnu Abi ‘Ashim (no. 523),dari Abu Tsa’labah al-Khusyani Radhiyallahu anhu. Lihat Shahiihul Jaami’ (no. 771))
Ada juga hadis dari Ibnu Majah dan Al Baihaqi,
“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berkata, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia. Adakah demikian dan demikian?’ (Allah mengatakan hal ini) sampai terbit fajar.” (HR Ibnu Majah dan Al Baihaqi)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR