Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi Terhadap Keutuhan Ideologi Pancasila dan NKRI?
Penggemar dari rangkaian produk dari K-Pop selalu mendapat perhatian tinggi di tanah air dan menjamur di sejumlah wilayah.
Selain Korean Wave, ada contoh lainnya.
Misalnya terbentuknya penyatuan mata uang seperti Uni Eropa dalam bentuk EURO dalam dunia ekonomi.
Lalu ada bangsa-bangsa di Kawasan ASEAN termasuk Indonesia yang menyepakati perdagangan bebas di Kawasan Asia Tenggara bertajuk Asean Free Trade Area (AFTA).
AFTA disepakati pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura).
Negara yang tergabung sebagai anggota AFTA saat itu adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Dua contoh di atas adalah fenomena global di bidang seni pertunjukan dan ekonomi perdagangan.
Hadirnya fenomena global yang tidak terhindarkan itu berdampak positif di satu sisi dan negatif pada sisi lainnya.
Dampak positifnya adalah makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi adalah unsur kebudayaan yang paling cepat perkembangannya dibandingkan dengan unsur kebudayaan lainnya.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bermanfaat untuk memudahkan kalian dalam memenuhi kebutuhannya.
Sementara dampak negatifnya adalah disrupsi budaya.
Suka atau tidak, maraknya budaya luar yang lahir dari masifnya arus globalisasi adalah terpinggirnya budaya-budaya lokal.
Jika itu tidak dikontrol sebaik mungkin, bisa-bisa budaya lokal yang sudah terpinggirkan itu menghilang lalu musnah sama sekali.
Sedih, bukan?
Itulah artikel yang coba tulis dan jelaskanlah hubungan fenomena global dan kebudayaan pada unsur teknologi/peralatan, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Globalisasi Terhadap Proses Perubahan Kebudayaan?
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR