Bagaimana Pengaruh Globalisasi Terhadap Proses Perubahan Kebudayaan?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap proses perubahan kebudayaan?
Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap proses perubahan kebudayaan?

Intisari-Online.com -Kita semua tentu pernah mengenal istilah globalisasi, bukan?

Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap proses perubahan kebudayaan?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, tentu kita harus tahu terlebih dahulu apa itu globalisasi.

Globalisasi merupakan suatu terminologi yang semakin sering kita dengar belakangan ini.

Globalisasi juga menjadi salah satu pembahasan menarik dalam studi antropologi.

Globalisasi adalah sebuah proses mendunia atau proses yang meluas ke seluruh dunia.

Mengingat pengaruhnya yang semakin menguat pada beberapa dekade terakhir ini, globalisasi, menurut Fukuyama, telah mengakibatkan terjadinya perubahan tatanan dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat di berbagai belahan dunia.

Setiap masyarakat yang telah tersentuh globalisasi cenderung mengalami perubahan.

Pada proses itu, budaya global, menurut Abdullah, akan mengintegrasikan masyarakat lokal ke dalam suatu tatanan global.

Appadurai (1994) mengatakan bahwa dengan globalisasi batas-batas sosial budaya tidak hanya meluas tetapi juga mengabur akibat berubahnya orientasi ruang dalam masyarakat.

Scholte (2001) menyebutkan adanya beberapa ruang lingkup dalam proses globalisasi:

1) internasionalisasi, diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional, yang berakibat kejadian pada suatu negara dapat mempengaruhi negara lain.

Baca Juga: Inilah Tiga Contoh Masalah Sosial Yang Timbul Akibat Pengaruh Globalisasi Dan Era Digital

Hal ini terjadi karena adanya ketergantungan antar negara, namun, masing-masing negara mempertahankan iden-titasnya;

2) liberalisasi, diartikan sebagai meningkatnya kebebasan hubungan antar negara dan bahkan perorangan sehingga batas antar negara semakin longgar;

3) universalisasi, yaitu semakin tersebarnya hal material maupun non material ke seluruh penjuru dunia;

4) westernisasi, diartikan sebagai pendifusian unsur-unsur budaya barat ke dalam budaya-budayalokal seluruh dunia.

Globalisasi sendiri merupakan proses dan strategi negara-negara barat dalam melakukan ekspansi produk dan pengaruh kebudayaan;

5) deteritorialisasi, yaitu kebebasan individu untuk melakukan interaksi dan melemahkan peran negara serta budaya lokal.

Hal ini berakibat batas antar negara dan antar etnik semakin longgar.

Jika melihat sejarahnya,benih-benih globalisasi sudah dimulai sejak berabad-abad yang lalu, ketika manusia mengenal perdagangan antar negara atau antar wilayah.

Sebagai contoh, saat para pedagang Cina dan India mulai menyusuri negeri lain, salah satunyadikenal dengan jalur sutra.

Pada era selanjutnya, ditandai adanya dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika.

Jaringan perdagangan diiringi dengan penyebaran nilai-nilai keagamaan.

Tahapan berikutnya ditandai eksplorasi besar-besaran oleh bangsa barat atas bangsa-bangsa timur di Asia, Afrika, Amerika, Australia, dan Amerika.

Baca Juga: Bagaimana Pancasila Menjadi Jati Diri Bangsa Indonesia di Era Globalisasi?

Perkembangan globalisasi makin intensif terjadi di abad ke-20, dengan berkembangnya teknologi komunikasi, kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarmanusia dan bahkan antarbangsa.

Hal inilah yang menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi.

Beberapa dekade ini, perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi dan dibarengi dengan modernisasi telah mempercepat akselerasi proses globalisasi.

Kemudahan akses penggunaan internet telah menyebabkan kecepatan perubahan budaya, apalagi ditunjang makin berkembangnya media massa dan media sosial karena semua orang terhubung jaringan internet.

Karena itu, globalisasi menjadi isu yang semakin mendapat perhatian besar di akhir abad 20 hingga awal abad 21.

Pada proses globalisasi tersebut berlangsung dalam ruang semakin dipersempit dan waktu semakin dipersingkat.

Akibatnya, globalisasi telah mengaburkan batas-batas budaya dan terjadi percepatan memudarnya budaya tradisional.

Dunia tanpa batas sebagai konsekuensi globalisasi telah mendorong masyarakat untuk menyatu dalam komunitas dunia menuju pada homogenisasi, yaitu penyatuan atau penyeragaman standar budaya secara global.

Lucian (1966) mengemukakan tentang adanya beberapa ciri globalisasi kebudayaan di antaranya adalah:

a. Pertukaran kebudayaan secara internasional semakin maju.

b. Terjadinya penyebaran prinsip kebudayaan dan mudahnya mengakses kebudayaan luar.

c. Berkembangnya sektor pariwisata.

d. Semakin banyaknya imigran dari suatu negara ke negara lain.

e. Meningkatnya perkembangan mode internasional seperti mode, film, gaya hidup dan lain-lain.

f. Semakin banyaknya kegiatan atau acara berskala global seperti olahraga dan lain-lain.

g. Munculnya persaingan bebas dalam bidang ekonomi.

h. Interaksi budaya melalui media massa semakin meningkat

Itulah artikel yang membahas tentang bagaimana pengaruh globalisasi terhadap proses perubahan kebudayaan?

Baca Juga: Analisis Terhadap Pengaruh Globalisasi Dalam Aspek Ekonomi, Teknologi, Serta Budaya

Artikel Terkait