- Muchtar Lintang menjabat sebagai Menteri Agama.
- Saleh Lahade menjabat sebagai Menteri Penerangan.
- Abdul Gani Usman menjabat sebagai Menteri Sosial.
- Kol. Dahlan Djambek menjabat sebagai Menteri Pos dan Telekomunikasi.
Peristiwa pemberontakan PRRI merupakan salah satu gerakan yang menimbulkan dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup negara Indonesia.
Dampak pergerakan tersebut terhadap pelaku adalah sebagai berikut:
- Jatuhnya korban jiwa sebanyak 22.174 jiwa, 4.360 mengalami luka-luka dan 8.072 orang menjadi tawanan.
- Keadaan Perekonomian Terganggu, muncul inflasi serta deflasi.
- Timbulnya kesadaran di kalangan pimpinan negara bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri atas wilayah kepualauan yang luas dengan aneka ragam masalah yang sering berbeda satu dengan yang lain.
- Timbulnya perpecahan hubungan persaudaraan.
- Kekurangan bahan makanan
Akibat dari kerusuhan yang berlangsung pada 1958-1960 ini, beberapa SMA, SMP, serta universitas juga turut ditutup, salah satunya Universitas Andalas yang baru berjalan selama dua tahun juga harus terpaksa ditutup sebab hampir semua dosen dan mahasiswanya ikut terlibat dalam PRRI.
Mendekati penghujung tahun 1960, seluruh wilayah di Sumatera Barat berhasil dikuasai oleh para tentara APRI.
Para elemen sipil dan tentara diberi sebuah amnesti oleh pemerintah yang kemudian dituangkan ke dalam Keputusan Presiden No. 322 Tahun 1961 pada 22 Juni 1961.
Namun, amnesti tersebut tak memberi dampak. Masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa masih hidup dalam tekanan selama bertahun-tahun.
Begitulah ketika pembentukan PRRI dianggap sebagai peristiwa makar oleh pemerintah pusat, puluhan ribu jiwa pun jadi korban.
Baca Juga: Inilah 2 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari, Pemberontakan Hingga Serangan Bangsa Asing
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR