Ia berhasil memanfaatkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang memberikan konsesi tanah kepada para penguasa pribumi untuk membuka perkebunan gula.
PB X mendirikan beberapa pabrik gula di wilayah Surakarta, seperti di Colomadu, Gondang Winangoen, Tasikmadu, dan Cepogo.
Dari hasil usaha gula tersebut, PB X mendapat keuntungan yang sangat besar, sehingga ia dapat membiayai berbagai kebutuhan dan keinginannya.
Salah satu keinginan PB X yang terkenal adalah memiliki mobil.
PB X merupakan raja pertama di Indonesia yang memiliki mobil.
Ia membeli mobil pertamanya pada tahun 1900, yaitu sebuah Benz Victoria Phaeton yang berwarna hitam.
Mobil tersebut dibeli dari pabrik Benz di Mannheim, Jerman, dengan harga 6.000 gulden.
PB X meninggal pada 22 Februari 1939, di usia 72 tahun.
Ia dimakamkan di Astana Girimulya, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Ia digantikan oleh putranya yang bernama Gusti Raden Mas Sayyidin Malikul Kusna II, yang kemudian bergelar Pakubuwana XI.
PB X merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, khususnya Surakarta.
Baca Juga: Latar Belakang Utama Perlawanan Berbagai Kerajaan yang Ada di Bali Tahun 1846, 1848, dan 1849
Ia telah memberikan banyak sumbangsih bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya.
Beliau telah menunjukkan semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
Kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia pada tahun 2011, atas jasa dan peran aktifnya dalam perjuangan pergerakan nasional, pelopor pembangunan sosial-ekonomi, pendidikan rakyat, pembentukan jati diri bangsa dan integrasi nasional.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR