Raja Samaratungga adalah raja yang sangat berjasa dalam pembangunan Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.
Candi Borobudur adalah karya seni yang luar biasa, yang menggambarkan ajaran Buddha, sejarah Kerajaan Mataram Kuno, dan kehidupan masyarakat Jawa kuno.
Candi Borobudur juga menjadi simbol keagungan dan kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu.
Namun, kejayaan Kerajaan Mataram Kuno tidak bertahan lama.
Setelah kematian Raja Samaratungga, terjadi perebutan kekuasaan antara putranya, yaitu Balaputradewa dan Rakai Pikatan.
Balaputradewa adalah penerus Dinasti Syailendra, sedangkan Rakai Pikatan adalah penerus Dinasti Sanjaya, yang beragama Hindu.
Akhirnya, Rakai Pikatan berhasil mengalahkan Balaputradewa dan merebut tahta Kerajaan Mataram Kuno.
Hal ini menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Syailendra dan dimulainya kekuasaan Dinasti Isyana.
Dinasti Isyana adalah dinasti yang menggabungkan agama Hindu dan Buddha, dan membangun beberapa candi-candi Hindu, seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Sambisari, dan Candi Sari.
Namun, Dinasti Isyana tidak mampu mempertahankan kejayaan Kerajaan Mataram Kuno seperti sebelumnya.
Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Sriwijaya, bencana alam, dan pemberontakan dari daerah-daerah bawahan.
Baca Juga: Penyebab Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya Mengalami Kemajuan yang Pesat
Pada awal abad ke-11, Kerajaan Mataram Kuno runtuh dan berpindah ke Jawa Timur, yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Kediri.
Demikianlah artikel yang saya buat dengan judul Mengungkap Puncak Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno Pada Masa Pemerintahan Dinasti Sayilendra.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR