Mengungkap Puncak Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno Pada Masa Pemerintahan Dinasti Sayilendra

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Puncak kejayaan kerajaan Mataram Kuno.
Ilustrasi - Puncak kejayaan kerajaan Mataram Kuno.

Intisari-online.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan besar di Indonesia yang berdiri sejak abad ke-8 hingga abad ke-11 Masehi.

Seperti apa puncak kejayaan Kerajaan Mataram kuno ?

Kerajaan ini mengalami beberapa pergantian dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana.

Namun, puncak kejayaan Kerajaan Mataram Kuno terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang berkuasa mulai akhir abad ke-8 hingga pertengahan abad ke-9.

Dinasti Syailendra adalah dinasti yang beragama Buddha dan memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera.

Dinasti ini membangun banyak candi-candi Buddha yang megah dan indah, seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Sewu, Candi Plaosan, dan Candi Kalasan.

Candi-candi ini menunjukkan kemajuan seni, arsitektur, dan kebudayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu.

Selain itu, Dinasti Syailendra juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno hingga ke Semenanjung Malaka, Kamboja, dan Bali.

Hal ini dibuktikan oleh beberapa prasasti yang ditemukan di daerah-daerah tersebut, seperti Prasasti Ligor, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Brahi, dan Prasasti Blanjong.

Prasasti-prasasti ini menunjukkan pengaruh politik, ekonomi, dan agama Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu.

Dinasti Syailendra mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Raja Samaratungga, yang memerintah sekitar tahun 792-835 M.

Baca Juga: Zaman Keemasan Kerajaan Mataram Pada Masa Pemerintahan Sultan Agung

Raja Samaratungga adalah raja yang sangat berjasa dalam pembangunan Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

Candi Borobudur adalah karya seni yang luar biasa, yang menggambarkan ajaran Buddha, sejarah Kerajaan Mataram Kuno, dan kehidupan masyarakat Jawa kuno.

Candi Borobudur juga menjadi simbol keagungan dan kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu.

Namun, kejayaan Kerajaan Mataram Kuno tidak bertahan lama.

Setelah kematian Raja Samaratungga, terjadi perebutan kekuasaan antara putranya, yaitu Balaputradewa dan Rakai Pikatan.

Balaputradewa adalah penerus Dinasti Syailendra, sedangkan Rakai Pikatan adalah penerus Dinasti Sanjaya, yang beragama Hindu.

Akhirnya, Rakai Pikatan berhasil mengalahkan Balaputradewa dan merebut tahta Kerajaan Mataram Kuno.

Hal ini menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Syailendra dan dimulainya kekuasaan Dinasti Isyana.

Dinasti Isyana adalah dinasti yang menggabungkan agama Hindu dan Buddha, dan membangun beberapa candi-candi Hindu, seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Sambisari, dan Candi Sari.

Namun, Dinasti Isyana tidak mampu mempertahankan kejayaan Kerajaan Mataram Kuno seperti sebelumnya.

Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Sriwijaya, bencana alam, dan pemberontakan dari daerah-daerah bawahan.

Baca Juga: Penyebab Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya Mengalami Kemajuan yang Pesat

Pada awal abad ke-11, Kerajaan Mataram Kuno runtuh dan berpindah ke Jawa Timur, yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Kediri.

Demikianlah artikel yang saya buat dengan judul Mengungkap Puncak Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno Pada Masa Pemerintahan Dinasti Sayilendra.

Artikel Terkait