Intisari-online.com - Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim yang berdiri pada abad ke-7 di Palembang, Sumatera Selatan.
Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang berkuasa atas jalur perdagangan di laut dan sungai.
Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat karena hal ini.
Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat dan memberikan kekayaan yang membuat kerajaan ini disegani oleh bangsa asing.
Lantas, apa saja penyebab perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya berkembang dengan pesat, antara lain:
1. Letaknya yang strategis di tepi Selat Malaka.
Selat Malaka adalah jalur pelayaran perdagangan yang dipergunakan lalu lintas pelayaran internasional sejak abad ke-2 Masehi.
Sriwijaya yang berada di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, memiliki akses mudah ke Selat Malaka.
Hal ini memungkinkan Sriwijaya untuk mengontrol perdagangan antara India, Cina, dan Asia Tenggara.
2. Mampu menguasai wilayah-wilayah penting di sekitarnya.
Baca Juga: Mengapa Selat Malaka Mempunyai Peranan Penting Pada Masa Kerajaan Sriwijaya
Selain Selat Malaka, Sriwijaya juga berhasil menguasai Selat Bangka, Selat Sunda, Selat Karimata, dan Selat Makassar.
Wilayah-wilayah ini juga merupakan jalur-jalur perdagangan yang strategis.
Dengan menguasai wilayah-wilayah ini, Sriwijaya dapat memperluas jangkauan perdagangannya dan memperoleh berbagai komoditas dari daerah-daerah yang dikuasainya.
3. Memiliki armada laut yang kuat.
Sriwijaya tidak hanya mengandalkan letak geografisnya, tetapi juga membangun armada laut yang kuat.
Armada laut Sriwijaya terdiri dari kapal-kapal besar yang mampu mengangkut banyak barang dan orang.
Armada laut Sriwijaya juga dilengkapi dengan senjata-senjata seperti tombak, panah, dan meriam.
Armada laut Sriwijaya berfungsi untuk menjaga keamanan laut, menaklukkan wilayah-wilayah baru, dan melindungi kepentingan perdagangan Sriwijaya.
4. Menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain.
Sriwijaya tidak hanya berdagang, tetapi juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain.
Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik dengan India, Cina, Kamboja, Jawa, dan lain-lain.
Baca Juga: Inilah 5 Kitab Karangan Sebagai Peninggalan Sejarah Masa Hindu Buddha di Indonesia
Sriwijaya juga menerima kunjungan dari para pedagang, utusan, biksu, dan pelancong dari berbagai negara.
Sriwijaya juga mengirimkan utusan dan hadiah ke negara-negara lain untuk mempererat hubungan dan kerja sama.
Dengan demikian, Sriwijaya dapat memperoleh informasi, teknologi, budaya, dan agama dari kerajaan-kerajaan lain .
5. Menganut agama Buddha yang toleran.
Sriwijaya menganut agama Buddha yang toleran terhadap agama-agama lain.
Sriwijaya tidak memaksakan agama Buddha kepada rakyatnya atau daerah-daerah yang dikuasainya.
Sriwijaya juga menghormati agama-agama lain seperti Hindu, Islam, dan animisme.
Hal ini membuat Sriwijaya dapat berdagang dengan berbagai bangsa tanpa hambatan agama.
Sriwijaya juga menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.
Sriwijaya memiliki banyak candi, vihara, dan stupa yang menjadi tempat ibadah dan belajar para biksu dan penganut Buddha .
Itulah beberapa penyebab perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat.
Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi, politik, sosial, dan budaya kerajaan ini.
Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya juga memberikan sumbangan bagi sejarah dan peradaban Nusantara dan dunia.
Demikian, penyebab perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat.