Inilah 5 Kitab Karangan Sebagai Peninggalan Sejarah Masa Hindu Buddha di Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi -  5 kitab karangan sebagai peninggalan sejarah masa Hindu Buddha di Indonesia.
Ilustrasi - 5 kitab karangan sebagai peninggalan sejarah masa Hindu Buddha di Indonesia.

Intisari-online.com - Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan budaya.

Salah satu bukti dari kejayaan masa lalu Indonesia adalah adanya peninggalan-peninggalan dari kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Buddha yang pernah berdiri dan berkembang di Nusantara.

Peninggalan-peninggalan tersebut dapat berupa prasasti, candi, arca, maupun karya sastra.

Misalnya5 kitab karangan sebagai peninggalan sejarah masa Hindu Buddha di Indonesia.

Dalam bidang sastra, terdapat banyak kitab dan kakawin (puisi Jawa Kuno) yang dikarang oleh para pujangga dari kerajaan Hindu Buddha.

Kitab dan kakawin ini tidak hanya berisi tentang kisah-kisah mitologi, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral, filsafat, sejarah, hukum, politik, dan budaya.

Kitab dan kakawin ini juga menjadi sumber informasi penting bagi para sejarawan dan peneliti untuk memahami kehidupan masyarakat Indonesia pada masa lampau.

Berikut adalah lima kitab karangan sebagai peninggalan sejarah masa Hindu Buddha di Indonesia yang patut diketahui:

1. Kitab Negarakertagama

Kitab Negarakertagama adalah kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, ketika Kerajaan Majapahit berada di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk.

Kitab ini berisi tentang riwayat dan pujian kepada raja, serta uraian tentang wilayah, pemerintahan, adat istiadat, agama, dan kebudayaan Majapahit.

Kitab ini juga mencatat tentang perjalanan raja ke berbagai daerah di Nusantara, yang menunjukkan luasnya pengaruh dan kekuasaan Majapahit pada masa itu.

Kitab Negarakertagama merupakan salah satu sumber utama dalam mempelajari sejarah Majapahit dan Indonesia pada umumnya.

Baca Juga: Kangjeng Kyai Suryaraja, Kitab Ramalan Hamengkubuwono II yang Menjadi Pusaka Keraton Yogyakarta

2. Kitab Sutasoma

Kitab Sutasoma adalah kitab yang dikarang oleh Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit.

Kitab ini bercerita tentang kisah hidup Sutasoma, seorang putra raja yang meninggalkan tahta dan menjadi seorang biksu Buddha.

Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan berbagai tokoh dan makhluk, seperti raksasa, naga, dan dewa, yang mencoba menguji kesabarannya.

Kitab ini mengandung ajaran tentang toleransi dan perdamaian antara agama Hindu dan Buddha, yang tercermin dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Kalimat ini kemudian dijadikan sebagai semboyan negara Indonesia.

3. Kitab Pararaton

Kitab Pararaton adalah kitab yang berisi tentang sejarah dan silsilah raja-raja dari Kerajaan Singhasari dan Majapahit.

Kitab ini ditulis oleh seorang penulis yang tidak diketahui namanya, tetapi diduga berasal dari kalangan pelayan istana Majapahit.

Kitab ini mengisahkan tentang asal-usul dan kisah hidup Ken Arok, pendiri Singhasari, serta keturunannya yang kemudian membangun dan memimpin Majapahit.

4. Kitab Arjunawijaya

Kitab Arjunawijaya adalah kitab yang juga dikarang oleh Mpu Tantular, yang menceritakan tentang kisah Arjuna, salah satu tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata, yang berperang melawan raja Niwatakawaca, seorang raksasa yang menguasai pulau Lembu (Jawa).

Kitab ini merupakan sebuah alegori, yang menggambarkan perjuangan Raden Wijaya, pendiri Majapahit, melawan Kertanegara, raja terakhir Singhasari, yang dianggap sebagai tiran dan penindas.

Kitab ini juga mengandung pesan tentang kewajiban seorang raja untuk melindungi rakyatnya dari kejahatan dan ketidakadilan.

Baca Juga: Ini 5 Bukti Kehebatan Peradaban Kerajaan Majapahit, Salah Satunya Kitab Ini

5. Kitab Tantu Panggelaran

Kitab Tantu Panggelaran adalah kitab yang berisi tentang asal mula terbentuknya pulau Jawa dan Nusantara, serta sejarah awal kerajaan-kerajaan yang ada di dalamnya.

Kitab ini ditulis oleh seorang penulis yang tidak diketahui namanya, tetapi diduga berasal dari abad ke-15 atau ke-16 Masehi diyakini pada zaman Majapahit.

Kitab ini menggabungkan unsur-unsur sejarah, mitologi, dan geografi, serta mencakup berbagai cerita, seperti kisah Batara Guru, kisah Aji Saka, kisah Sang Hyang Wenang, dan kisah Prabu Siliwangi.

Kitab Tantu Panggelaran merupakan salah satu kitab tertua dan terlengkap yang membahas tentang sejarah Nusantara.

Demikianlah artikel yang saya buat tentang 5 kitab karangan sebagai peninggalan sejarah masa Hindu Buddha di Indonesia.

Artikel Terkait