Baca Juga: Peristiwa Ambarawa, Ketika Rakyat Indonesia Berani Lawan Pasukan Inggris
6 Oktober 1945, pemerintah mengangkat Supriyadi, tokoh PETA, organisasi buatan Jepang, di Blitar, untuk menjadi Menteri Keamanan Rakyat.
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 9 Oktober 1945 menyerukan mobilisasi TKR.
Isinya bagi seluruh pemuda Indonesia untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR baik sudah atau belum pernah memperoleh latihan militer.
Markas tertinggi TKR awalnya ditetapkan di Purwokerto.
Tapi setelah menerima berbagai saran dan pertimbangan strategi dari Urip, maka markas tertinggi dipindahkan di Yogyakarta.
Tempat yang dulu jadi markas TKR saat ini berubah menjadi Museum Dharma Wiratama.
Setelah TKR dibentuk pada 5 Oktober 1945, disusul dengan pembentukan TKR Laut yang disahkan pada tanggal 15 November 1945.
Markas TKR Laut juga berada di Yogyakarta.
Untuk menciptakan keseragaman organisasi TKR, maka dilakukan perundingan antara para pimpinan TKR Laut.
Mereka adalah Mas Pardi, Nazir, Sumarno, RE Martadinata, dan R Suardi.
Perundingan tersebut dilakukan bersama dengan Urip Sumorhardjo selaku Kepala Staf Umum TKR.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR