Intisari-Online.com -Anda tahu bahwa Jepang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun?
Anda tahu bahwa Jepang pernah mengalahkan tentara dari 4 negara yang bersekutu melawan mereka?
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang sejarah kedatangan Jepang ke Indonesia, maka Anda harus membaca artikel ini.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Jepang datang ke Indonesia dan bagaimana mereka menguasai Indonesia.
Artikel ini juga akan mengungkap fakta-fakta menarik dan penting tentang sejarah kedatangan Jepang ke Indonesia yang mungkin belum Anda ketahui.
Alasan Jepang ke Indonesia
Menurut Kemdikbud RI, seperti dilansir dariKompas.com, Jepang berhasil menguasai Indonesia sebagai bagian dari Perjanjian Kalijati yang ditandatangani pada tahun 1942.
Jepang datang ke Indonesia dengan harapan mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia, tetapi mereka hanya mendapat kekecewaan.
Peristiwa Perang Pasifik dan Perjanjian Kalijati terjadi setelah Jepang menyerbu Pearl Harbour pada 8 Desember 1941.
Alasan utama Jepang datang ke Indonesia adalah untuk memperoleh cadangan logistik dan bahan industri perang seperti minyak bumi, timah dan alumunium.
Baca Juga: Bisa 30 Kali Lebih Tinggi dari Tsunami Jepang, Bencana Hebat Mengintai di Sisi Selatan Jawa
Diperkirakan, persediaan minyak Indonesia dapat memenuhi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.
Saat tiba di Indonesia, Jepang sudah berada dalam kondisi fasis dengan ideologi fasisme yang mengutamakan kekuasaan seorang diktator dan otoriter.
Kedatangan Jepang ke Indonesia
Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan menguasai seluruh Maluku.
Meski pasukan Koninklijk Nederlandsch Indishc Leger (KNIL) dan pasukan Australia berusaha menghalangi, tetapi tidak mampu menahan serangan Jepang.
Daerah Tarakan di Kalimantan Timur dikuasai oleh Jepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942).
Jepang juga menyerbu Sumatera setelah berhasil masuk Pontianak. Selain itu, mereka juga menyerbu Jawa (Februari 1942).
Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan (Indramayu, Jawa Barat), dan Kragan (Rembang, Jawa Tengah).
Setelah daerah-daerah di luar Jawa dikuasai, Jepang memusatkan perhatian untuk menguasai Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.
Perlawanan Belanda-Sekutu
Belanda, Amerika Serikat, Australia dan Inggris membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang disebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang bermarkas di Lembang untuk menghadapi invasi tentara Jepang.
Baca Juga: Mengapa Jepang Membentuk Pemerintahan Militer di Tiga Kawasan?
Letnan Jenderal Ter Poorten menjadi Panglima ABDACOM. Namun, kekuatan ABDACOM tidak mampu menghentikan kekalahan Hindia Belanda dari Jepang.
Sementara itu, Gubernur Jenderal Carda (Tjarda) telah pindah ke Bandung pada Februari 1942.
Dalam pertempuran di Laut Jawa, Angkatan Laut Jepang berhasil mengalahkan pasukan gabungan Belanda-Inggris yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman.
Pendaratan pasukan Jepang di Jawa
Jenderal Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa pada 1 Maret 1942 di tiga tempat.
Pendaratan di Banten dilakukan oleh Jenderal Imamura. Pendaratan di Eretan Wetan-Indramayu dilakukan oleh Kolonel Tonishori. Sementara pendaratan di Bojonegoro dikoordinasi oleh Mayjen Tsuchihashi.
Tempat-tempat tersebut tidak diduga oleh Belanda sebagai tempat pendaratan tentara Jepang. Jepang tidak menyerang Jakarta karena Belanda mempersiapkan Jakarta sebagai kota terbuka.
Pada 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak ke selatan dan menguasai kota Buitenzorg (Bogor). Kota-kota lain di Jawa juga jatuh ke tangan Jepang.
Belanda serahkan Indonesia ke Jepang
Untuk menghadapi pasukan Jepang, Sekutu mempersiapkan tentara gabungan ABDACOM. Satu kompi Kadet dari Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat.
Di Jawa Tengah disiapkan empat batalion infanteri. Di Jawa Timur terdiri tiga batalion pasukan bantuan Indonesia dan satu batalion marinir. Ditambah satuan-satuan dari Inggris dan Amerika.
Tetapi tentara Jepang mendarat di Jawa dengan jumlah besar, berhasil merebut tiap daerah tanpa perlawanan.
Pada 8 Maret 1942, Letnan Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda di pihak Sekutu, menandatangani penyerahan tanpa syarat ke Jepang yang diwakili oleh Letnan Imamura di Kalijati, Subang.
Peristiwa ini disebut Kapitulasi Kalijati, menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia.
Sehingga Indonesia berada di bawah pendudukan tentara Jepang. Gubernur Tjarda ditawan. Belanda segera mendirikan pemerintahan pelarian (exile government) di Australia di bawah pimpinan HJ Van Mook.
Demikianlah artikel tentang sejarah kedatangan Jepang ke Indonesia. Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan pengetahuan baru tentang sejarah Indonesia.
Baca Juga: Mengapa Pada Mulanya Rakyat Indonesia Menyambut Baik Kedatangan Jepang?