78 Tahun Lalu, Terjadi Peristiwa Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) Berubah Jadi Tentara Republik Indonesia (TRI)

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Inilah markas TKR yang ada di Yogyakarta. Pada 24 Januari 1946 terjadi peristiwa Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berubah jadi Tentara Republik Indonesia (TRI)
Inilah markas TKR yang ada di Yogyakarta. Pada 24 Januari 1946 terjadi peristiwa Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berubah jadi Tentara Republik Indonesia (TRI)

Intisari-Online.com -Setidaknya sudah beberapa kali tentara Indonesia berganti nama.

Dari TKR, lalu jadi TRI, lalu jadi ABRI, terakhir TNI.

Nah, hari ini 78 tahun yang lalu terjadi peristiwa Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berubah jadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Bagaimana sejarahnya?

Pemerintah Indonesia akhirnya membentuk angkatan perang pertamanya pada 5 Oktober 1945.

Namanya adalahTentara Keamanan Rakyat (TKR).

TKR berdiri cuma beberapa pekan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Tujuan pembentukan TKR adalahmengatasi situasi yang mulai tidak aman.

Saat itutentara Sekutu kembali datang ke Indonesia.

Pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang berisi tentang pembentukan tentara kebangsaan.

Sebagai tindak lanjut, Moh Hatta lalumemanggil mantan perwira KNIL, Urip Sumohardjo.

Dia ditugaskan untuk menyusunorganisasi tentara.

Baca Juga: Peristiwa Ambarawa, Ketika Rakyat Indonesia Berani Lawan Pasukan Inggris

6 Oktober 1945, pemerintah mengangkat Supriyadi, tokoh PETA, organisasi buatan Jepang, di Blitar, untuk menjadi Menteri Keamanan Rakyat.

Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 9 Oktober 1945 menyerukan mobilisasi TKR.

Isinya bagi seluruh pemuda Indonesia untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR baik sudah atau belum pernah memperoleh latihan militer.

Markas tertinggi TKR awalnya ditetapkan di Purwokerto.

Tapi setelah menerima berbagai saran dan pertimbangan strategi dari Urip, maka markas tertinggi dipindahkan di Yogyakarta.

Tempat yang dulu jadi markas TKR saat ini berubah menjadiMuseum Dharma Wiratama.

Setelah TKR dibentuk pada 5 Oktober 1945, disusul dengan pembentukan TKR Laut yang disahkan pada tanggal 15 November 1945.

Markas TKR Laut juga berada di Yogyakarta.

Untuk menciptakan keseragaman organisasi TKR, maka dilakukan perundingan antara para pimpinan TKR Laut.

Mereka adalah Mas Pardi, Nazir, Sumarno, RE Martadinata, dan R Suardi.

Perundingan tersebut dilakukan bersama dengan Urip Sumorhardjo selaku Kepala Staf Umum TKR.

Baca Juga: Dari BKR ke TKR, Perjalanan Sejarah Cikal Bakal TNI Berubah Nama 5 Oktober 1945

Hasil yang diperoleh dari perundingan tersebut adalah diputuskan untuk membentuk divisi TKR Laut yang terdiri dari:

- Divisi I Jawa Barat markas di Cirebon

- Divisi II Jawa Tengah markas di Purworejo

- Divisi III Jawa Timur markas di Surabaya

Pada tanggal 5 Oktober 1945, dikeluarkan Maklumat Nomor 6 yang mengharuskan TKR bertanggung jawab atas seluruh keamanan baik di darat, laut, dan udara.

Karena itulahpertanggungjawaban dan wewenang atas seluruh pangkalan udara berada di bawah kontrol TKR.

Pada 12 Desember 1945, markas tertinggi TKR menyatakan pembentukan bagian penerbangan sebagai bagian dari Markas Besar Umum.

Para pemimpin TKR atas Penerbangan adalah Soerjadi Soerjadarma sebagai ketua dan Martodisoemo sebagai Wakil Kepala TKR.

Pergantian Nama

Berdasarkan Penetapan Pemerintah No. 4/SD Tahun 1946, maka nama dari TKR resmi diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

TRI diresmikan pada 26 Januari 1946.

Perubahan nama ini didasari dengan banyaknya laskar-laskar perjuangan dan barisan bersenjata yang dibentuk oleh rakyat Indonesia di daerah masing-masing.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia ingin menegaskan bahwa satu-satunya organisasi militer di Negara Republik Indonesia adalah TRI.

Namun, TRI juga tidak berlangsung lama, pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno kembali mengubah nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

TNI sendiri merupakan hasil peleburan dari berbagai laskar perjuangan dan barisan bersenjata TRI.

Baca Juga: Sosok Ichiki Tatsuo, Pembelot Jepang yang Berjuang untuk Untuk Indonesia

Artikel Terkait