- Menimbulkan konflik, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat menimbulkan perbedaan, pertentangan, atau perselisihan dengan pihak-pihak yang memiliki pandangan, kepentingan, atau tujuan yang berbeda atau bertentangan.
Masyarakat juga dapat menjadi korban atau pelaku konflik, kekerasan, atau pelanggaran hak asasi manusia, seperti intimidasi, ancaman, penganiayaan, penangkapan, penahanan, pengadilan, atau pembunuhan.
- Menyebabkan polarisasi, fragmentasi, dan disintegrasi sosial.
Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat terpecah-pecah, terisolasi, atau terasingkan dari kelompok-kelompok lain yang memiliki identitas, afiliasi, atau loyalitas yang berbeda atau bertentangan.
Masyarakat juga dapat kehilangan rasa persatuan, solidaritas, atau toleransi terhadap keragaman dan pluralisme yang ada di dalam masyarakat.
- Mengurangi produktivitas dan kesejahteraan ekonomi.
Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat mengabaikan atau mengorbankan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penghidupan, pekerjaan, atau usaha.
Masyarakat juga dapat mengalami kerugian, kerusakan, atau kehilangan akibat konflik, kekerasan, atau pelanggaran hak asasi manusia.
Selain itu, masyarakat juga dapat menghadapi kesulitan, kemiskinan, atau ketergantungan akibat kurangnya sumber daya, fasilitas, atau bantuan yang tersedia.
Demikian penjelasan tentang dampak positif dan negatif kebebasan menyampaikan aspirasi politik. Semoga kita bisa gunakan hak kita dengan bijak, demi terwujudnya demokrasi yang sehat, damai, dan sejahtera.
Baca Juga: Mengapa para Mahasiswa Melakukan Aksi pada 15 Januari 1974?
KOMENTAR