Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Menyampaikan Aspirasi Politik

Ade S

Editor

Ilustrasi. Artikel ini membahas dampak positif dan negatif kebebasan menyampaikan aspirasi politik di Indonesia, serta landasan hukumnya.
Ilustrasi. Artikel ini membahas dampak positif dan negatif kebebasan menyampaikan aspirasi politik di Indonesia, serta landasan hukumnya.

Intisari-Online.com -Kebebasan menyampaikan aspirasi politik adalah salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi dan deklarasi internasional.

Namun, hak ini juga memiliki dampak positif dan negatif bagi individu dan masyarakat.

Lalu, apadampak positif dan negatif kebebasan menyampaikan aspirasi politik?

Artikel ini akan mengulas dampak-dampak tersebut, serta landasan hukumnya.

Landasan Hukum Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Kebebasan berpendapat di Indonesia dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights).

UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat".

Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia Pasal 19 menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat tanpa campur tangan dan berhak atas kebebasan mencari, menerima, dan menyebarkan informasi dan gagasan melalui media apa pun dan tanpa memandang batas-batas".

Hak ini juga diperkuat oleh UU tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum Nomor 9 Tahun 1998, yang mengatur tata cara dan syarat-syarat penyelenggaraan kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum.

Dampak Positif Kebebasan Menyampaikan Aspirasi Politik

Kebebasan menyampaikan aspirasi politik memiliki beberapa dampak positif, antara lain:

Baca Juga: Mengapa Krisis Keuangan yang Berawal di Thailand dapat Berpengaruh Terhadap Indonesia?

- Mendorong partisipasi politik yang aktif dan kritis dari masyarakat.

Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan umum, seperti pemerintahan, pembangunan, hak asasi manusia, lingkungan, dan lain-lain.

Masyarakat juga dapat memberikan masukan, kritik, saran, atau dukungan kepada pihak-pihak yang berwenang atau berkepentingan, seperti pemerintah, partai politik, calon pemimpin, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa.

- Meningkatkan kualitas demokrasi dan penguatan civil society.

Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat mengekspresikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta mengawasi dan mengontrol jalannya pemerintahan.

Masyarakat juga dapat membentuk jaringan, aliansi, atau koalisi dengan kelompok-kelompok lain yang memiliki visi dan misi yang sama, sehingga dapat memperkuat civil society atau masyarakat sipil yang mandiri, dinamis, dan berdaya.

- Menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang.

Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat menunjukkan bakat, kemampuan, dan potensi yang dimilikinya dalam berbagai bidang, seperti seni, budaya, pendidikan, teknologi, dan lain-lain.

Masyarakat juga dapat menciptakan karya-karya yang bermanfaat, menarik, dan inspiratif, yang dapat memberikan warna dan nilai tambah bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dampak Negatif Kebebasan Menyampaikan Aspirasi Politik

Kebebasan menyampaikan aspirasi politik juga memiliki beberapa dampak negatif, antara lain:

Baca Juga: Mengapa para Pelajar dan Pemuda Ikut Bergabung dalam Aksi Mahasiswa 15 Januari 1974?

- Menimbulkan konflik, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat menimbulkan perbedaan, pertentangan, atau perselisihan dengan pihak-pihak yang memiliki pandangan, kepentingan, atau tujuan yang berbeda atau bertentangan.

Masyarakat juga dapat menjadi korban atau pelaku konflik, kekerasan, atau pelanggaran hak asasi manusia, seperti intimidasi, ancaman, penganiayaan, penangkapan, penahanan, pengadilan, atau pembunuhan.

- Menyebabkan polarisasi, fragmentasi, dan disintegrasi sosial.

Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat terpecah-pecah, terisolasi, atau terasingkan dari kelompok-kelompok lain yang memiliki identitas, afiliasi, atau loyalitas yang berbeda atau bertentangan.

Masyarakat juga dapat kehilangan rasa persatuan, solidaritas, atau toleransi terhadap keragaman dan pluralisme yang ada di dalam masyarakat.

- Mengurangi produktivitas dan kesejahteraan ekonomi.

Dengan menyampaikan aspirasi politik, masyarakat dapat mengabaikan atau mengorbankan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penghidupan, pekerjaan, atau usaha.

Masyarakat juga dapat mengalami kerugian, kerusakan, atau kehilangan akibat konflik, kekerasan, atau pelanggaran hak asasi manusia.

Selain itu, masyarakat juga dapat menghadapi kesulitan, kemiskinan, atau ketergantungan akibat kurangnya sumber daya, fasilitas, atau bantuan yang tersedia.

Demikian penjelasan tentang dampak positif dan negatif kebebasan menyampaikan aspirasi politik. Semoga kita bisa gunakan hak kita dengan bijak, demi terwujudnya demokrasi yang sehat, damai, dan sejahtera.

Baca Juga: Mengapa para Mahasiswa Melakukan Aksi pada 15 Januari 1974?

Artikel Terkait