Dia mengatakan bahwa jika tujuan pilpres adalah untuk membela Islam, maka itu boleh. Caranya adalah dengan memilih presiden yang mengerti Islam.
Abu Bakar Ba'asyir menunjuk Anies Baswedan sebagai calon presiden yang mengerti Islam.
"Maka kalau memang tujuan kita ikut pilpres untuk membela Islam itu bolah. Jadi kita perlu mengikuti pilpres ini untuk membela Islam. Caranya yaitu memilih presiden yang paham Islam. Calon presiden kita itu yang paham Islam hanya satu yaitu yang nomor satu namanya Anies Baswedan. Itu yang wajib kita pilih," ucap Abu Bakar Ba'asyir dalam rekaman TikTok seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (15/1/2024).
Abdurrahim Ba'asyir, anak Abu Bakar Ba'asyir, membenarkan bahwa rekaman suara yang diunggah akun TikTok @aniesvisioner itu adalah suara ayahnya.
Dia mengatakan bahwa rekaman itu mencerminkan sikap Abu Bakar Ba'asyir dalam Pilpres 2024.
"Iya itu memang sikap beliau (Abu Bakar Ba'asyir). Tapi itu sikap pribadi beliau ya," kata Abdurrahim Ba'asyir saat dihubungi wartawan, Senin.
Abu Bakar Baasyir dan Kasus-Kasus Hukumnya
Ba'asyir divonis empat tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2003.
Menurut dokumentasi Harian Kompas, hakim menyatakan Ba'asyir bersalah melanggar Pasal 107 Ayat 1 KUHP karena berusaha menggulingkan pemerintahan yang sah dan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian.
Ia tidak melapor ke pejabat keimigrasian saat masuk dan keluar wilayah Indonesia. Baasyir baru saja pulang dari Malaysia, tempat ia melarikan diri.
Ba'asyir pernah dihukum oleh Rezim Orde Baru karena menolak asas tunggal Pancasila, sehingga ia melarikan diri ke Malaysia.
KOMENTAR