Hal ini terkadang disertai dengan perasaan putus asa, berkurangnya energi, dan tidak merasa ada kesenangan yang diberikan oleh orang sekitarnya.
Perasaan Cemas
Perasaan cemas yang tidak kunjung surut juga dapat menjadi penyebab remaja menjadi mudah marah.
Memang, rasa cemas akan timbul ketika terjadi suatu peringatan yang penting dan merasakan situasi yang berbahaya atau sulit.
Walau begitu, jika perasaan tersebut tidak kunjung surut, emosi menjadi tidak stabil dan menyebabkan lebih mudah untuk marah.
Kebingungan secara Sosial
Semua remaja pasti akan masuk ke lingkungan sosial yang baru ketika akan memasuki tahun ajaran baru.
Dirinya akan mulai menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya dan mungkin merasakan perbedaan latar belakang, serta cara bersosialisasi.
Terkadang, proses tersebut terbilang sulit untuk dilalui.
Pubertas
Remaja akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi.
Hal ini bisa menjadi metamorfosis fisik dan fisiologis yang lengkap.
Dirinya tidak mengerti semua yang dirasakannya dan tidak nyaman dengan apa yang terjadi.
Oleh karena itu, dirinya sulit untuk mengontrol emosi yang pada akhirnya diekspresikan secara meledak-ledak.
Remaja memang menghadapi banyak masalah emosi pada tahap ini.
Dirinya akan menghadapi pertanyaan mengenai identitas, hubungan, tujuan, hingga perpisahan.
Selain itu, hubungan antara anak dan orangtua akan berubah setelah memasuki fase remaja yang akan berkembang hingga dewasa.
Itulah artikel tentang kenapa para remaja harus pandai dalam menjaga emosi karena remaja memiliki emosi yang labil.
Baca Juga: Paru-paru Bisa Berhenti Berkembang, Ini Bahaya Merokok Di Usia Dini Seperti AG
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR