Ini Alasan Para Remaja Harus Pandai Dalam Menjaga Emosi Yang Meledak

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Kenapa para remaja harus pandai dalam menjaga emosi karena remaja memiliki emosi yang labil. Begitu penjelasannya.
Kenapa para remaja harus pandai dalam menjaga emosi karena remaja memiliki emosi yang labil. Begitu penjelasannya.

Intisari-Online.com -Masa remaja adalah masa penuh riang gembira dan waktunya mencari jati diri.

Meskipun begitu, ada satu persoalan: mereka cenderung tidak pandai mengontrol emosi.

Itulah kenapa para remaja harus pandai dalam menjaga emosi karena remaja memiliki emosi yang labil.

Pertanyaan kemudian: kenapa mereka cenderung punya emosi yang labil?

Menurut psikologAyoe Sutomo, kaum remaja sering kali sulit mengontrol emosinya.

Ketika mereka mendapatkan perasaan yang kalut, mereka sering menjadi sosok yang menjengkelkan.

Sejatinya emosi remaja yang naik-turun itu sesuatu yang wajar.

"Hormonal tidak stabil, perubahan fisik terjadi, apalagi kalau mereka menghadapi tekanan, sekaligus pengaruh emosi," katanya.

Remaja adalah masa transisi, baik secara fisik, emosi, maupun peran sosial.

Itulah masa ketika para remaja mencari jati diri.

Di waktu itu, banyak yang membuat mereka penasaran dan ingin mencoba-coba pengamanan baru.

Termasuk mengeksplorasi banyak hal baru di sela kesehariannya.

Baca Juga: Inilah 3 Weton yang Paling Berbahaya Jika Marah, Bikin Suasana Jadi Gak Enak dan Suram

Tapi persoalannya, remaja cenderung mudah marah.

Ini penyebabnya, mengutip Halodoc.

Merasa Ditindas

Salah satu penyebab seorang remaja mudah marah adalah dirinya sedang merasa ditindas.

Orang tersebut sedang belajar untuk mandiri dan memandang sebagian besar otoritas sebagai suatu penindasan pada orang lain.

Dia akan mencoba banyak kepribadian dan mencocokannya dengan dirinya.

Selain itu, pengaruh lingkungan juga dapat membuatnya berubah dengan drastis.

Depresi

Depresi juga dapat menyebabkan seorang remaja menjadi lebih mudah untuk marah.

Hal ini disebabkan penumpukan rasa sedih dan tertekan setelah berbulan-bulan tertahan.

Hal ini terkadang disertai dengan perasaan putus asa, berkurangnya energi, dan tidak merasa ada kesenangan yang diberikan oleh orang sekitarnya.

Baca Juga: Dalam Sebuah Kegiatan Bagaimana Cara Panitian Supaya Tidak Mendominasi, dan Melibatkan Remaja Setempat

Perasaan Cemas

Perasaan cemas yang tidak kunjung surut juga dapat menjadi penyebab remaja menjadi mudah marah.

Memang, rasa cemas akan timbul ketika terjadi suatu peringatan yang penting dan merasakan situasi yang berbahaya atau sulit.

Walau begitu, jika perasaan tersebut tidak kunjung surut, emosi menjadi tidak stabil dan menyebabkan lebih mudah untuk marah.

Kebingungan secara Sosial

Semua remaja pasti akan masuk ke lingkungan sosial yang baru ketika akan memasuki tahun ajaran baru.

Dirinya akan mulai menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya dan mungkin merasakan perbedaan latar belakang, serta cara bersosialisasi.

Terkadang, proses tersebut terbilang sulit untuk dilalui.

Pubertas

Remaja akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi.

Hal ini bisa menjadi metamorfosis fisik dan fisiologis yang lengkap.

Dirinya tidak mengerti semua yang dirasakannya dan tidak nyaman dengan apa yang terjadi.

Oleh karena itu, dirinya sulit untuk mengontrol emosi yang pada akhirnya diekspresikan secara meledak-ledak.

Remaja memang menghadapi banyak masalah emosi pada tahap ini.

Dirinya akan menghadapi pertanyaan mengenai identitas, hubungan, tujuan, hingga perpisahan.

Selain itu, hubungan antara anak dan orangtua akan berubah setelah memasuki fase remaja yang akan berkembang hingga dewasa.

Itulah artikel tentangkenapa para remaja harus pandai dalam menjaga emosi karena remaja memiliki emosi yang labil.

Baca Juga: Paru-paru Bisa Berhenti Berkembang, Ini Bahaya Merokok Di Usia Dini Seperti AG

Artikel Terkait