Intisari-Online.com -Kisah Nabi Daud AS di masa remaja yang berhasil mengalahkan seorang raja bertubuh besar, yakni Raja Jalut.
Nabi Daud AS berhasil menumbangkan Raja Jalut dalam perang besar dengan senjata ketapel.
Saat Nabi Daud remaja, bani Israil dipimpin Thalut yang baru naik tahta masih berperang dengan pasukan Raja Jalut.
Setelah dinobatkan menjadi raja, Thalut melakukan pembenahan terhadap tentara bani Israil serta mengumpulkan para pemuda untuk menjadi tentara.
Kabar tentang dikumpulkannya para pemuda tersebar ke seluruh negeri, termasuk tempat tinggal Nabi Daud yaknu sebuah kota kecil bernama Bethlehem.
Namun, Nabi Daud tidak diizinkan karena masih kecil.
la hanya diperbolehkan menggembala kambing dan mengantarkan susu kepada kakak-kakaknya di medan perang.
Sampai suatu ketika, nabi Syami’un melihat Nabi Daud dan mendapatkan petunjuk Allah tentang ciri-ciri orang yang dapat mengalahkan Jalut sama dengan Nabi Daud.
Syami'un juga adalah seorang nabi, namun namanya tidak termasuk dalam 25 nabi yang wajib diketahui.
Syami’un pun memberitahukan hal ini pada Thalut.
Thalut menerima usul tersebut dan mengajak Daud untuk ikut berperang.
Tentu saja Daud segera mempersiapkan diri untuk terjun di medan pertempuran.
Kala itu, Raja Thalut sadar kemampuan bertarungnya di bawah raja Jalut akhirnya makin terdesak.
Nabi Daud AS melihat itu akhirnya ikut memberanikan diri melawan raja Jalut yang bertubuh besar, bersenjatakan pedang dan tameng di tangan kirinya.
Sedangkan nabi Daud AS hanya ketapel dengan tubuh kecil.
Banyak orang yang meremehkannya karena tidak mungkin sanggup menaklukan raja Jalut yang ditakuti itu.
Tapi melalui izin Allah SWT ketika nabi Daud AS melontarkan batu ketapel, ternyata langsung mengenai kepala raja Jalut.
Seketika raja Jalut rubuh akibat kerasnya batu ketapel yang mengenai kepalanya.
Raja Jalut pun tewas karena ketapel Nabi Daud AS.
Bala tentara raja Jalut melihat rajanya terbunuh pun lari tunggang-langgang.
Setelah menikah dengan anak Raja Thalut, akhirnya Nabi Daud diangkat menjadi Raja.
Daerah kekuasaannya meliputi daerah Palestina dan sekitarnya.
Baca Juga: Kisah Raden Wijaya Mendirikan Kerajaan Majapahit Dari Pengkhianatan dan Kadali Bangsa Mongol
(*)