Intisari Online- Seoranggadis remaja keturunan bangsawan asal Mangkunegaran pernah gegerkan dunia internasional.
Wajah cantik gadis remaja tersebut bahkan menjadi orang Indonesia pertama yang terpampang di majalah internasional.
Ya, wajah cantik khas gadis Jawa dari remaja keturunan Raja Mangkunegaran itu pernah diabadikan oleh majalah legendari Life.
Tak hanya cantik, sosok gadis remaja tersebut ternyata telah membawa budaya Jawa di kancah internasional pada medio 1937 kala itu.
Sosok gadis jawa tersebut tak lain adalah Gusti Raden Ayu Siti Nurul kamaril Ngasarati Kusumawardhani.
Gadis yang akrab disapa Gusti Nurul tersebut memang tercatat dalam sejarah sebagai salah satu wanita Jawa yang memiliki kecantikan paripurna.
Sejak remaja, Gusti Nurul telah menjadi sorotan dunia internasional.
Kemahirannya dalam budaya Jawa terutama di kesenian telah mengantarkan Gusti Nurul tampil menunjukkan kepiawaiannya menari di hadapan tokoh-tokoh penting dunia.
Tepatnya pada perayaan royal wedding, pernikahan akbar antara Putri Juliana dan Pangeran Benhard, Gusti Nurul menjadi salah satu penampil di hadapan para tamu undangan.
Pernikahan dua tokoh dunia yang diselenggarakan pada 6 Januari 1937 kala itu dihadiri oleh banyak tamu undangan dari berbagai negara.
Gusti Nurul yang baru berusia 15 tahun pun tak canggung menampilkan tarian khas Jawa di hadapan tokoh-tokoh penting dunia kala itu.
Tarian Jawa yang dibawakan oleh Gusti Nurul agaknya memikat banyak orang yang hadir hingga putri Raja Mangkunegaran Surakarta itu dikenal dunia.
Terbukti saat majalah terbitan Amerika Serikat (AS) Life pada 25 Januari 1937, tepatnya di edisi 25 menampilkan wajah cantik Gusti Nurul di halaman utama.
Sebenarnya, Gusti Nurul kala itu datang bersama sang ayah, Mangkunegara VII sebagai tamu.
Namun saat mendapat tawaran untuk menampilkan tarian Jawa di hadapan tamu undangan, Gusti Nurul pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Siapa sangka, penampilan Gusti Nurul yang masih sangat muda tersebut memukau banyak orang.
Penulis buku 'Engineers of Happy Land' tahun 2006, Rudolf Mrazek pun mengungkapkan bagaimana tamu undangan di pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Benhard terpukau atas penampilan Gusti Nurul.
"penari itu diiringi gamelan yang disiarkan tanpa kabel dari Istana Sultan Yogyakarta", tulis Rudolf.
Sebagai perempuan Jawa keturunan bangsawan, Gusti Nurul merupakan perempuan dengan paket lengkap.
Tak hanya piawai dalam hal kesenian, Gusti Nurul juga dikenal sebagai salah satu ahli kecantikan kala itu.
Gusti Nurul juga dikenal sebagai salah satu ahli kecantikan dan jamu tradisional.
Hal itu diakui oleh salah satu tokoh legendaris kecantikan dan jamu tradisional Tanah Air, Martha Tilaar.
Pendiri perusahaan kecantikan Martha Tilaar Group tersebut mengakui bahwa ia pernah berguru cara merawat diri dari Gusti Nurul.
Dalam bukunya yang berjudul 'Kecantikan Perempuan Timur' tahun 1999, Martha Tilaar mengakui bagaimana keahlian Gusti Nurul dalam hal obat-obatan tradisional terutama kosmetik.
Martha Tilaar pun mengungkapan bahwa Gusti Nurul merupakan pakar pengetahuan kosmetik tradisional dan jamu.
Agaknya kecantikan Gusti Nurul pun membuatnya mampu memikat banyak pria dari berbagai kalangan.
Sebut saja sejumlah tokoh kemerdekaan seperti Sultan Hamengkubuwono IX, mantan Perdana Menteri Indonesia di awal kemerdekaan, Sutan Syahrir, hingga Bapak Proklamator RI, Soekarno dibuat oleh Gusti Nurul terpikat dengan kecantikannya.
Tak sedikit dari tokoh-tokoh Indonesia di awal kemerdekaan tersebut sampai dibuat patah hati oleh sang putri Raja Mangkunegaran.
Meski banyak tokoh-tokoh kemerdekaan yang ingin meminangnya sebagai istri, Gusti Nurul bukanlah wanita yang mudah terpikat dengan kekayaan atau ketenaran.
Bahkan Gusti Nurul justru memilih sosok pria biasa yang mungkin tak setenar laki-laki yang pernah datang ke Mangkunegaran untuk melamarnya tersebut.
Sosok pria yang ternyata mampu memikat hati Gusti Nurul hanyalah seorang tentara bernama Raden Mas Sujarso Surjosuraso.
Lelaki lulusan Akademi Militer Kerajaan Belanda di Breda itu ternyata lebih dipilih oleh Gusti Nurul.
Keduanya akhirnya menikah pada Rabu 24 Maret 1954.
Gusti Nurul pun sampai rela melepaskan statusnya sebagai putri raja dan mengikuti kemanapun sang suami bertugas sebagai tentara Republik kala itu.
(*)