Salah satu misionaris yang pertama kali sampai di Maluku adalah Simon Vaz pada 1534.
Misi yang dilakukan Simon Vaz berjalan baik, terbukti dengan ia merupakan orang pertama yang mengkristenkan sejumlah bangsawan Ternate, salah satunya Sultan Ternate Tabariji (1533-1534).
Selanjutnya, bangsa Portugis mengirim Serikat Yesuit, yang diimami oleh Fransiscus Xaverius pada 1546.
Paus di Vatikan mengirim langsung Xaverius ke Maluku agar misi penyebaran ajaran Kristen-Katolik bisa tersebar dengan rata.
Selama di Maluku, dia mengunjungi pemukiman di Ambon sembari menyampaikan khotbahnya kepada masyarakat di sana.
Masuknya ajaran Kristen Protestan
Misi penyebaran ajaran agama Kristen-Katolik yang dilakukan Portugis terbilang cukup signifikan.
Namun, setelah Belanda menduduki Maluku pada 1575, kedudukan bangsa Portugis mulai tergeser.
Bahkan, kekuasaan bangsa Portugis diambil alih oleh Belanda pada era VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda).
Belanda datang dengan membawa misi dagang sekaligus misi penyebaran ajaran agama Kristen Protestan di Maluku.
Adanya ajaran baru yang dibawa ini, Belanda pun melarang keras berbagai kegiatan agama Katolik dan mulai menyebarkan ajaran Kristen Protestan.
Hal ini dilakukan karena memang para petinggi VOC mayoritas beragama Kristen, sehingga mereka mengganti posisi para imam Katolik berkebangsaan Portugis dengan pendeta Protestan dari Belanda.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR