Dampak Langsung Peristiwa Pelayaran Bangsa Eropa, Inilah Sejarah Singkat Masuknya Agama Kristen Di Indonesia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Tak bisa dipungkiri, peristiwa pelayaran dan penjelajahan bangsa Eropa turut menjadi faktor masuknya agama Kristen di Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, peristiwa pelayaran dan penjelajahan bangsa Eropa turut menjadi faktor masuknya agama Kristen di Indonesia.

Intisari-Online.com -Tak hanya kolonialisme dan imperialisme, pelayaran dan penjelajahan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia juga meninggalkan agama Kristen.

Beginilah sejarah singkat masuknya Kristen di Indonesia.

Dikutip dari situs Gramedia.com, Kristen Katolik pertama masuk ke Indonesia pada abad ke-16 dibawa oleh bangsa Portugis.

Portugis pertama kali mendarat di Maluku.

Menyusul kemudian agama Kristen Protestan oleh Belanda, juga pada abad ke-16 dan di Maluku.

Masuknya agama Katolik yang dibawa oleh Portugis

Masuknya ajaran Kristen-Katolik di Indonesia pertama kali dibawa oleh Portugis yang sedang melakukan misi pelayaran dengan mengusung misi 3G.

Gold (kekayaan), glory (kejayaan), dan gospel (agama).

Pada 1512, Portugis datang ke salah satu wilayah di Indonesia, yaitu Maluku.

Tujuan mereka adalah ingin berdagang dan mencari rempah-rempah.

Mereka juga mendirikan sebuah benteng pertahanan di Ternate pada 1522, yang kemudian menjadi pusat kekuasaan misi Portugis selama tinggal di Maluku.

Di samping berdagang dan meluaskan kekuasaan, Portugis juga memiliki misi lain, yaitu melakukan penyebaran injil yang dilakukan oleh para misionaris Portugis.

Salah satu misionaris yang pertama kali sampai di Maluku adalah Simon Vaz pada 1534.

Misi yang dilakukan Simon Vaz berjalan baik, terbukti dengan ia merupakan orang pertama yang mengkristenkan sejumlah bangsawan Ternate, salah satunya Sultan Ternate Tabariji (1533-1534).

Selanjutnya, bangsa Portugis mengirim Serikat Yesuit, yang diimami oleh Fransiscus Xaverius pada 1546.

Paus di Vatikan mengirim langsung Xaverius ke Maluku agar misi penyebaran ajaran Kristen-Katolik bisa tersebar dengan rata.

Selama di Maluku, dia mengunjungi pemukiman di Ambon sembari menyampaikan khotbahnya kepada masyarakat di sana.

Masuknya ajaran Kristen Protestan

Misi penyebaran ajaran agama Kristen-Katolik yang dilakukan Portugis terbilang cukup signifikan.

Namun, setelah Belanda menduduki Maluku pada 1575, kedudukan bangsa Portugis mulai tergeser.

Bahkan, kekuasaan bangsa Portugis diambil alih oleh Belanda pada era VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda).

Belanda datang dengan membawa misi dagang sekaligus misi penyebaran ajaran agama Kristen Protestan di Maluku.

Adanya ajaran baru yang dibawa ini, Belanda pun melarang keras berbagai kegiatan agama Katolik dan mulai menyebarkan ajaran Kristen Protestan.

Hal ini dilakukan karena memang para petinggi VOC mayoritas beragama Kristen, sehingga mereka mengganti posisi para imam Katolik berkebangsaan Portugis dengan pendeta Protestan dari Belanda.

Ketegasan aturan baru dari Belanda ini juga dapat dilihat dari hukuman mati yang mereka keluarkan bagi para imam Katolik yang masih ketahuan melakukan misi penyebaran injil.

Salah satunya adalah Pastor Egidius d’Abreu SJ yang dibunuh di Kastel Batavia pada 1624.

Belanda pun berhasil mendirikan gereja pertama mereka di Maluku yang bernama Indische Kerk pada 1605.

Setelah itu, mulai dibangun gereja-gereja lain di Indonesia Timur.

Meskipun ajaran agama Katolik sudah tergeser, sampai saat ini baik agama Kristen maupun Katolik masih berkembang di Indonesia.

Begitulah sejarha singkat masuknya agama Kristen (Katolik dan Protestan) di Indonesia, semua bermula dari peristiwa pelayaran dan penjelajahan bangsa-bangsa Eropa.

Artikel Terkait