Sesar ini memiliki panjang sekitar 42 km dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung.
Sesar ini merupakan sumber utama gempa bumi yang terjadi di wilayah tersebut.
Menurut data BMKG, sejak tahun 2000 hingga November 2023, terdapat 17 kali gempa bumi besar (M ≥5) dan 12 kali gempa bumi sedang (M ≥4) yang dipicu oleh aktivitas sesar Garsela.
Sesar Garsela memiliki struktur memanjang dengan kedalaman maksimum sekitar 100 km.
Namun, struktur ini tidak stabil dan sering mengalami pergerakan atau retakan.
Pergerakan atau retakan ini bisa menyebabkan tekanan berubah pada lapisan-lapisan batuan di dalamnya.
Ketika tekanan berubah secara drastis, maka akan terjadi pergeseran atau patahan batuan yang menghasilkan gelombang kejut atau getaran tanah.
Gelombang kejut atau getaran tanah ini kemudian menyebar ke permukaan bumi melalui medan tektonik.
Gelombang kejut atau getaran tanah ini juga bisa menimbulkan gelombang bunyi atau suara getaran yang bisa didengar oleh manusia.
Gelombang bunyi atau suara getaran ini juga bisa menimbulkan gelombang air laut atau laut dangkal yang bisa merusak bangunan-bangunan di pantai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gempa bumi 4,0 M di Bogor pada tanggal 8 Desember 2023 mungkin dipicu oleh aktivitas sesar Garsela.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Ada Gempa 5,6 SR Terjadi di Melonguane, Ini Penjelasan BMKG
Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.
Selain itu, kita juga harus tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan gempa bumi lebih besar di masa depan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR