Prasasti ini berisi tentang pembangunan taman suci bernama Sriwijaya oleh raja kedua Sriwijaya, Sri Indrawarman, pada tahun 684 Masehi.
Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha, yang menghormati tiga permata, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha.
- Prasasti Kedukan Bukit, yang ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang, pada tahun 1920 oleh seorang peneliti Belanda, M. Batenburg.
Prasasti ini berisi tentang perjalanan Siddhayatra, yaitu upacara pengangkatan raja Sriwijaya, yang dilakukan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 682 Masehi.
Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara dan 1.312 biksu untuk mengunjungi tempat-tempat suci Buddha di Nusantara.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Kerajaan Kutai, Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia
Candi-candi Kerajaan Sriwijaya
Salah satu jejak budaya yang dapat kita lihat dari kerajaan Sriwijaya adalah candi-candi yang dibangun oleh raja-raja Sriwijaya sebagai tempat ibadah dan pemujaan dewa-dewa Buddha.
Candi-candi ini berbentuk stupa atau lingga, yang melambangkan dewa Wisnu atau Siwa.
Candi-candi ini juga dihiasi dengan relief dan patung yang menggambarkan adegan-adegan dari cerita-cerita Buddha, seperti Jataka, Lalitavistara, dan Gandavyuha.
Beberapa candi yang terkenal adalah:
- Candi Muara Takus, yang terletak di Kampar, Riau. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 oleh raja Sriwijaya, Balaputradewa.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR