Pada Juni 1596, kapal-kapal de Houtman tiba di Banten, ketika itu adalah pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat.
Tapi alih-alih mendapat sambutan hangat, kapal-kapal Belanda ditolak masyarakat Banten.
De Houtman juga masih belum menemukan pusat rempah-rempah di timur Nusantara.
Walau demikian, de Houtman telah membuka jalur pelayaran bagi para penjelajah Belanda selanjutnya.
Karena itulah Belanda kembali menggelar ekspedisi besar-besaran ke Nusantara.
Tapi karena saat itu ada beberapa perusahaan dagang Belanda yang sudah beroperasi di Nusantara, timbullah persaingan dagang satu sama lain.
Lalu pada 1598, parlemen Belanda mengusulkan perusahaan yang saling bersaing ini digabung menjadi satu-kesatuan menjadi sebuah kongsi dagang.
Sekitar tiga tahun berselang, usulan tersebut terealisasi dengan dibentuknya VOC pada 1602.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, tujuan VOC berubah dari yang awalnya untuk memperkuat perdagangan Belanda menjadi ingin berkuasa dan memonopoli sistem perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Itulah yang diduga menjadi pemilu munculnya korupsi besar-besaran di kalangan pejabat VOC.
Kejayaan VOC pun berakhir hingga dibubarkan pada 31 Desember 1799.
Meski statusnya kongsi dagang, VOC ternyata punya beberapa keistimewaan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR