Memang Eksploitatif Sejak Awal, Ini Sejarah Dan Tujuan Dibentuknya VOC

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Tujuan utama didirikannya VOC oleh Belanda adalah memonopoli rempah-rempah, juga bersaing dengan kongsi dadang bangsa Eropa lainnya.
Tujuan utama didirikannya VOC oleh Belanda adalah memonopoli rempah-rempah, juga bersaing dengan kongsi dadang bangsa Eropa lainnya.

Intisari-Online.com -Sejarah kolonialisme di Indonesia tak bisa dipisahkan dari keberadaan Vereenigde Oost-indsche Compagnie.

Orang-orang lebih familiar dengan VOC.

Kongsi dagang ini didirikan pada 20 Maret 1602.

Jika dilihat dari sepakterjangnya, VOC sedari awal memang eksploitatif.

Begini ceritanya...

Seperti disebut di awal, VOC dibentuk pada 20 Maret 1602 oleh pemerintah Belanda.

Tujuannya apalagi jika bukan untuk menguasai rempah-rempah yang ada di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Ketika itu masih Hindia Timur atau Hindia Belanda.

Tak sekadar menguasai, VOC pada dasarnya didirikan oleh memonopoliperdagangan supaya Belanda dapat bersaing dengan perusahan dagang Eropa lainnya.

Misalnya East India Company (EIC) milik Inggris.

VOC juga bertugas untuk menghimpun dana kepada Belanda dalam rangka mengumpulkan kekayaan dalam menghadapi peperangan.

Sejak datang ke Kepulauan yang kelak dikenal sebagai Hindia Timur, Belanda memang sudah berhasrat untuk menguasai rempah-rempah yang ada di Indonesia.

Pada Juni 1596, kapal-kapal de Houtman tiba di Banten, ketika itu adalah pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat.

Tapi alih-alih mendapat sambutan hangat, kapal-kapal Belanda ditolak masyarakat Banten.

De Houtman juga masih belum menemukan pusat rempah-rempah di timur Nusantara.

Walau demikian, de Houtman telah membuka jalur pelayaran bagi para penjelajah Belanda selanjutnya.

Karena itulah Belanda kembali menggelar ekspedisi besar-besaran ke Nusantara.

Tapi karena saat itu ada beberapa perusahaan dagang Belanda yang sudah beroperasi di Nusantara, timbullah persaingan dagang satu sama lain.

Lalu pada 1598, parlemen Belanda mengusulkan perusahaan yang saling bersaing ini digabung menjadi satu-kesatuan menjadi sebuah kongsi dagang.

Sekitar tiga tahun berselang, usulan tersebut terealisasi dengan dibentuknya VOC pada 1602.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, tujuan VOC berubah dari yang awalnya untuk memperkuat perdagangan Belanda menjadi ingin berkuasa dan memonopoli sistem perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

Itulah yang diduga menjadi pemilu munculnya korupsi besar-besaran di kalangan pejabat VOC.

Kejayaan VOC pun berakhir hingga dibubarkan pada 31 Desember 1799.

Meski statusnya kongsi dagang, VOC ternyata punya beberapa keistimewaan.

Salah satunya adalah VOC bolehmemiliki tentara dan bisa bernegosiasi dengan negara lainnya.

VOC juga bebas memonopoli perdagangan.

Yang tak banyak orang tahu, tujuan utama pendirian VOC adalah untuk menimbulkan bencana kepada musuh dan untuk keamanan tanah air.

Adapun tujuan utama ini tecermin dalam Perundingan 15 Januari 1602.

Musuh atau lawan yang dimaksud dari poin tersebut adalahPortugis dan Spanyol yang pada Juni 1580 sampai Desember 1640 bergabung menjadi satu kekuasaan yang hendak merebut dominasi perdagangan di Asia.

Sebagai sebuah kongsi dadang,pendirian VOC juga ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Tidak hanya itu, VOC didirikan di Indonesia juga bertujuan untuk menggabungkan usaha serta mengurangi tingkat persaingan perdagangan antarsesama pedagang Belanda.

Selain itu, penggabungan pedagang ini juga ditujukan untuk menyatukan tenaga, guna menghadapi persaingan dari bangsa Portugis serta pedagang lainnya di Indonesia.

Jika dirangkum,setidaknya ada enam tujuan didirikannya VOC, apa saja itu?

1. Menimbulkan bencana kepada musuh dan untuk keamanan tanah air

2. Berdagang dengan mencari rempah-rempah

3. Menguasai serta memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia

4. Mencari keuntungan sebesar-besarnya

5. Bertujuan menggabungkan usaha dan mengurangi tingkat persaingan perdagangan antarsesama pedagang Belanda

6. Menyatukan tenaga, guna menghadapi persaingan bangsa Portugis serta pedagang lainnya di Indonesia.

Artikel Terkait