Sulawesi memiliki cadangan bijih emas sebesar 331,9 juta ton, yang setara dengan 5 persen dari total cadangan emas Indonesia.
Tambang emas terbesar di Sulawesi adalah tambang emas Toka Tindung, yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Tambang ini dikelola oleh PT Archi Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari PT Rajawali Corpora, perusahaan konglomerat asal Indonesia.
Tambang emas Toka Tindung memiliki cadangan emas sekitar 100 ton au dan produksi emas sekitar 150 ribu ons au per tahun.
Baca Juga: Mengenal Lima Wilayah di Indonesia yang Kaya akan Emas dan Minyak
Jawa Barat
Jawa Barat adalah daerah penghasil emas keenam terbesar di Indonesia, setelah Papua, NTB, NAD, Sumatra Utara, dan Sulawesi.
Jawa Barat memiliki cadangan bijih emas sebesar 189,4 juta ton, yang setara dengan 3 persen dari total cadangan emas Indonesia.
Tambang emas terbesar di Jawa Barat adalah tambang emas Pongkor, yang terletak di Kabupaten Bogor.
Tambang ini dikelola oleh PT Aneka Tambang (Antam), perusahaan pertambangan milik negara.
Tambang emas Pongkor memiliki cadangan emas sekitar 50 ton au dan produksi emas sekitar 40 ribu ons au per tahun.
Riau
Riau adalah daerah penghasil emas ketujuh terbesar di Indonesia, setelah Papua, NTB, NAD, Sumatra Utara, Sulawesi, dan Jawa Barat.
Riau memiliki cadangan bijih emas sebesar 156,6 juta ton, yang setara dengan 2 persen dari total cadangan emas Indonesia.
Tambang emas terbesar di Riau adalah tambang emas Dairi, yang terletak di Kabupaten Dairi.
Tambang ini dikelola oleh PT Dairi Prima Mineral, yang merupakan anak perusahaan dari PT Bumi Resources Minerals, perusahaan pertambangan asal Indonesia.
Tambang emas Dairi memiliki cadangan emas sekitar 30 ton au dan produksi emas sekitar 20 ribu ons au per tahun.
Demikianlah artikel tentang tujuh daerah penghasil emas di Indonesia, beserta cadangan dan produksinya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kekayaan alam Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR