Dalam perkembanganya Sultan Tidore menyatukan ritual tiga tetua itu dan menyebutnya Coka Iba yang aritnya Pasukan bertopeng.
Dalam pelaksanaanya ritual Coka Iba diawali dengan pembacaan sarafal`anam pada 10 Rabiulawal dan diakhiri dengan pembacaan riwayat Nabi Muhammad pada 12 Rabiulawal.
Ritual ini masih dilaksanakan hingga saat ini.
Makna Filosofi Ritual Coka Iba
Upacara Coka Iba memiliki nilai-nilai sosial dan nilai religi yang terus dilestarikan hingga sekarang.
Nilai-nilai sosial yang terlihat adalah kesibukan masyarakat Gamrange (Weda, Patani dan Maba) yang sama-sama melakukan persiapan untuk pelaksanaan upacara Coka Iba.
Serta ikut dalam proses upacara.
Hal ini secara tidak langsung sudah menciptakan dan meningkatkan keeratan kekeluargan di antara anggota masyarakat di Halmahera Tengah.
Makna dari upacara Coka Iba adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad sebagai rahmatanllil`alamin atau rahmat bagi sekalian alam.
Upacara Coka Iba juga mengajarkan kepada masyarakat Halmahera Tengah agar terus bersilaturahim untuk mempererat hubungan antara sesama manusia.
Baik sesama masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah maupun masyarakat di luar masyarakat tersebut.
Jumlah peserta yang terlibat dalam ritual Coka Iba berjumlah 99 orang, sesuai dengan 99 asmaul husna atau nama-nama Allah SWT.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR