Masyarakat suku Batak punya beberapa tradisi unik yang masih bertahan hingga sekarang. Mulai dari aturan pernikahan hingga ornamen rumah yang unik.
Intisari-Online.com -Suku Batak disebut sebagai etnis paling modern di Indonesia.
Kompas.com menulis, mereka adalah etnis yang gampang berbaur dengan modernitas tapi tak lupa dengan akar tradisi dan adat-istiadat mereka.
Ada beberapa fakta unik terkait tradisi Suku Batak.
Tidak boleh menikah satu marga
Masyarakat Batak pada umumnya menganut paham perkawinan eksogami yang mengharuskan perkawinan dengan beda marga.
Perkawinan dianggap tabu apabila laki-laki menikah dengan wanita satu marga.
Suku Batak yang melangsungkan perkawinan satu marga akan dihukum dengan hukum adat yang berlaku.
Mangulosi
Mangulosi atau memberikan ulos merupakan simbol rasa sayang dari pemberi kepada penerima.
Dalam, pernikahan adat Batak ada acara mangulosi untuk kedua mempelai.
Mangulosi telah disesuaikan dengan agama yang ada di Indonesia.
Punya beberapa suku suku
Menurut buku Tarombo Borbor Marsada yang dikutip Giyanto, suku Batak memiliki 11 sub suku yang tercatat, yaitu Batak Karo, Batak Toba, Batak Papa, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Mandailing, Batak Dairi, Batak Nias, Batak Alas, Batak Gayo, dan Batak Kluet.
Mandok Hata
Mandok Hata diartikan sebagai mengucap kata atau sabda.
Acara ini merupakan acara adat, seperti perkawinan, orang meninggal, dan upacara-upcara lain.
Mandok Hata tidak sekedar menyampaikan kata-kata seperti kata sambutan.
Dalam, Mandok Hata disertai dengan bahasa sastra (umpama/umpasa) dan itu diungkapkan dengan lisan.
Martarombo
Ini adalah tradisi komunikasi suku Batak yang diterapkan ketika berkenalan dengan sesama suku Batak.
Tradisi Martarombo dilakukan untuk membentuk tali kekerabatan di antara sesama suku Batak dengan cara mencari hubungan marga dari kedua pihak yang berkenalan.
Boleh menikah pariban alias sepupu
Suku Batak merupakan salah satu suku yang memperbolehkan melakukan perkawinan pariban untuk mempertahankan regenerasi sukunya.
Perkawinan pariban merupakan hubungan yang melibatkan pengantin laki-laki yang merupakan anak kandung ibu dengan pengantin perempuan yang merupakan anak kandung saudara kandung saudara laki-laki ibu
Bisa juga, pengantin perempuan merupakan anak kandung ayah dengan pengantin laki-laki yang merupakan anak kandung saudara kandung perempuan ayah.
Tuhor
Pemberian Tuhor adalah tradisi yang dilakukan pada acara pernikahan suku Batak.
Pemberian tuhor kadang dapat diartikan seperti pihak laki-laki "membeli" pihak perempuan saat menikah.
Tuhor adalah uang yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai perempuan saat proses pernikahan.
Besarnya uang yang diberikan mempelai laki-laki tergantung dengan negosiasi dan tawar menawar dari kedua belah pihak, prosesnya biasa didiskusikan saat lamaran.
Beberapa pertimbangan dalam negosiasi jumlah tuhor ini, seperti keadaan sosial keluarga mempelai wanita, keadaan ekonomi keluarga, dan lain-lainnya.
Punya konsep rumah yang khas
Tipe khas rumah Batak Toba adalah bentuk atapnya melengkung dan pada ujung atas sebelah depan kadang-kadang dilekatkan tanduk kerbau, sehingga rumah adat itu menyerupai kerbau.
Punggung kerbau adalah atap yang melengkung, kaki-kaki kerbau adalah tiang-tiang pada kolong rumah.
Cicak dan Empat Payudara
Ornamen cicak menghadap empat payudara terdapat di beberapa rumah tradisional Batak.
Cicak dan empat payudara melambangkan cicak merupakan hewan yang dapat hidup dimana saja dan mudah beradaptasi.
Artinya, generasi Batak harus keluar daerah untuk mencari peruntungan dan dapat hidup dimana saja.
Sedangkan, empat payudara melambangkan kesuburan.
Cicak yang menghadap empat payudara melambangkan generasi Batak yang keluar kampung harus ingat ibu yang sudah melahirkan di kampung halaman.