Menurut Hatta, Bagaimana Seharusnya Pancasila Dipahami dan Diterapkan?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Menurut Hatta, bagaimana seharusnya Pancasila dipahami dan diterapkan? Untuk mengetahuinya, pertama-tama kita harus tahu konsep etika Pancasila dalam pikiran Hatta. (Mahandis Yoanata Thamrin/Intisari)
Menurut Hatta, bagaimana seharusnya Pancasila dipahami dan diterapkan? Untuk mengetahuinya, pertama-tama kita harus tahu konsep etika Pancasila dalam pikiran Hatta. (Mahandis Yoanata Thamrin/Intisari)

Menurut Hatta, bagaimana seharusnya Pancasila dipahami dan diterapkan? Untuk mengetahuinya, pertama-tama kita harus tahu konsep etika Pancasila dalam pikiran Hatta.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Sebagai bagian dari Tim Sembilan yang merumuskan Pancasila, Bung Hatta punya pandangannya tersendiri tentang dasar negara Indonesia itu.

Menurut Hatta, bagaimana seharusnya Pancasila dipahami dan diterapkan?

Secara garis besar, menurut Hatta, Pancasila harus dipahami dan diterapkan dengan mempertimbangkan dua fundamen, yaitu fundamen moral dan fundamen politik. Fundamen moral termanifestasi dalam pasal "Ketuhanan Yang Maha Esa", sementara fundamen politik termaktub dalam "Kemanusiaan, persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan, dan keadilan sosial".

Bagaimana rasionalisasinya?

Konsep etika Pancasila menurut Bung Hatta

Mengutip Kompas.com, etika Pancasila adalah norma etis sebagai pedoman pelaksanaan Pancasila bagi negara dan warga negara Indonesia.

Dalam mengimplementasikan Pancasila, Indonesia sudah seharusnya memberikan jaminan bagi warga negara dalam menjalankannya keyakinan agamanya, memperoleh hidup layak, mendorong terwujudnya persatuan dalam keberagaman, dan mewujudkan keadilan sosial melalui keadilan politik dan ekonomi.

Mengenai konsep etika Pancasila, Mohammad Hatta, Wakil Presiden Pertama Indonesia mengemukakan pendapatnya tersendiri. Menurutnya, Pancasila tersusun atas dua fundamen, yaitu:

Pertama, fundamen yang berkaitan dengan aspek moral, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

Kedua, fundamen yang berkaitan dengan aspek politik, yaitu kemanusiaan, persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan, dan keadilan sosial.

Ketuhanan yang Maha Esa menjadi dasar yang memimpin cita-cita kenegaran Indonesia untuk menyejahterakan rakyat. Sementara itu, dasar kemanusiaan merupakan kelanjutannya sebagai dasar perbuatan yang baik di dalam praktik kehidupan bermasyarakat.

Lalu, dasar persatuan Indonesia menegaskan sifat negara Indonesia sebagai negara nasional yang satu dan tidak terpecah belah.

Dasar kerakyatan menciptakan pemerintahan adil yang mencerminkan kemauan rakyat, yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Terakhir, dasar keadilan sosial menjadi pedoman dan sekaligus tujuan.

Relevansi pemikiran Hatta yang penting bagi etika Pancasila adalah menunjukkan kejelasan fungsi etika Pancasila sebagai etika keutamaan yang tersusun atas nilai-nilai dan keutamaan moral bagi bangsa Indonesia.

Fungsi etika Pancasila dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:

- Etika Pancasila sebagai etika teleologis, yang berisi pedoman bagi warga negara Indonesia dalam usaha mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara.

- Etika Pancasila sebagai etika deontologis, yang menjadi penuntun untuk menumbuhkan kesadaran ber-Pancasila bagi generasi muda Indonesia di masa sekarang dan masa depan.

Itulah artikel tentang menurut Hatta, bagaimana seharusnya Pancasila dipahami dan diterapkan? Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait