Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan produksi nikel di masa depan.
- Nikel Indonesia memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari nikel Eropa.
Menurut data dari International Nickel Study Group (INSG), harga nikel Indonesia pada tahun 2020 mencapai 13.865 dolar AS per ton, sementara harga nikel Eropa hanya 11.980 dolar AS per ton.
Harga nikel Indonesia juga lebih stabil daripada harga nikel Eropa, yang sering mengalami fluktuasi akibat faktor politik dan permintaan global.
Nikel Indonesia juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional, dengan nilai ekspor mencapai 10,8 miliar dolar AS pada tahun 2020.
- Nikel Indonesia memiliki dukungan pemerintah yang lebih kuat dari nikel Eropa.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung pengembangan industri nikel di dalam negeri, seperti larangan ekspor bijih nikel mentah, insentif fiskal, dan pembangunan smelter.
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah nikel Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor produk turunan nikel.
Pemerintah Indonesia juga berhasil memenangkan gugatan di World Trade Organization (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel mentah, yang dianggap sebagai langkah proteksionis oleh Uni Eropa.
Dari fakta dan data di atas, dapat disimpulkan bahwa nikel Indonesia lebih unggul dari nikel Eropa dari segi kualitas, kuantitas, nilai ekonomi, dan dukungan pemerintah.
Nikel Indonesia merupakan aset strategis yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan daya saing bangsa.
Baca Juga: Pegunungan Verbeek, Lokasi Pertama Penemuan Nikel di Indonesia oleh Sosok Orang Belanda pada 1901
Nikel Indonesia juga merupakan bukti bahwa Indonesia mampu menjadi produsen dan pengguna logam yang berkelas dunia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR