Intisari-online.com - Nikel adalah salah satu logam yang memiliki banyak manfaat bagi industri, terutama dalam bidang otomotif, elektronik, dan baterai.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia, dengan cadangan mencapai 21 juta ton.
Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali menemukan nikel di Indonesia dan di mana lokasinya?
Penemu nikel pertama di Indonesia adalah seorang ahli mineral Belanda bernama Albertus Christiaan Kruyt.
Ia lahir pada tahun 1869 di Utrecht, Belanda, dan belajar ilmu mineralogi di Universitas Leiden.
Pada tahun 1899, ia datang ke Indonesia (saat itu Hindia Belanda) sebagai pegawai Departemen Pertambangan dan Energi.
Pada tahun 1901, Kruyt melakukan ekspedisi ke Sulawesi Tenggara untuk melakukan penelitian geologi.
Ia menemukan adanya endapan nikel di daerah Pegunungan Verbeek, yang terletak di antara Kabupaten Kolaka dan Konawe.
Ia kemudian mengirim sampel batuan yang mengandung nikel ke laboratorium di Belanda untuk dianalisis lebih lanjut.
Penemuan Kruyt ini merupakan penemuan nikel pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara.
Penemuan ini membuka peluang bagi pengembangan industri pertambangan nikel di Indonesia, yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1934 oleh perusahaan Belanda bernama NV Mijnbouw Maatschappij Celebes.
Baca Juga: Jejak Belanda di Perkeretaapian Indonesia, Sebuah Tinjauan Sejarah.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR