Arya Pangiri berhasil naik takhta pada 1583, sedangkan Pangeran Benawa tersingkir ke Jipang.
Namun selama pemerintahannya, Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram, sementara kehidupan rakyatnya terabaikan.
Hal itu membuat Pangeran Benawa merasa prihatin dan melancarkan serangan pada 1586, dibantu oleh Sutawijaya dari Mataram.
Dalam serangan itu, Arya Pangiri kalah dan dipulangkan ke Demak.
Sementara Pangeran Benawa dinobatkan sebagai raja Kerajaan Pajang ketiga.
Pemerintahan Pangeran Benawa hanya berlangsung singkat karena ia lebih memilih menjadi penyebar agama Islam.
Pada 1587, kekuasaannya pun berakhir tanpa meninggalkan putra mahkota.
Atas kebijakan Sutawijaya, Pajang kemudian dijadikan negeri bawahan Mataram.
Riwayat Kerajaan Pajang benar-benar berakhir pada 1618 saat dihancurkan oleh pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Agung.
Peninggalan Kerajaan Pajang tidak banyak ditemukan, hanya Masjid Laweyan yang konon didirikan oleh Sultan Hadiwijaya.
Masjid yang telah beberapa kali mengalami pemugaran ini masih terjaga dan digunakan untuk beribadah hingga kini.
Selain itu, di daerah Pajang hanya ditemui reruntuhan yang dipercaya sebagai petilasan keraton Pajang.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR