Hal ini menyebabkan terjadinya bentrokan bersenjata antara Inggris dan tentara Indonesia.
Tiga hari kemudian, MacDonald mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat, agar Bandung Utara segera ditinggalkan.
Ultimatum pertama ini membagi Bandung menjadi dua, yaitu Bandung Utara yang dikuasai Sekutu dan Bandung Selatan yang masih berada di bawah Pemerintah Indonesia.
Setelah ultimatum ini, pertempuran terus berlangsung di berbagai tempat.
Sekutu yang mulai tertekan, kembali memberikan ultimatum kedua.
Mereka menuntut agar pasukan Indonesia sudah meninggalkan Bandung paling lambat pada 24 Maret 1946 pukul 24.00, sejauh 10 hingga 11 kilometer dari pusat kota.
Ultimatum ini membuat tentara Indonesia merancang strategi.
Karena menyadari bahwa pasukan Indonesia kalah jumlah dan persenjataan dengan Sekutu, tentara Indonesia memilih operasi "Bumi Hangus".
Kolonel Abdul Haris Nasoetion sebagai Komandan Divisi III TRI memerintahkan agar warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Setelah penduduk keluar dari kota, operasi "Bumi Hangus" segera dilaksanakan, dengan membakar bangunan rumah atau gedung di Bandung.
Dalam sekejap, seluruh kota Bandung menjadi gelap oleh asap dan mati listrik. Kondisi ini dimanfaatkan tentara Indonesia untuk menyerang NICA secara gerilya.
Baca Juga: Contoh Diakronik dalam Sejarah, Sesuai Peristiwa yang Terjadi di Indonesia
KOMENTAR