Waprakecvara adalah tempat suci yang merupakan hasil sinkretisme antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Indonesia.
Selain melakukan upacara-upacara keagamaan, Mulawarman juga mengikuti upacara Vratyastoma, yang merupakan upacara penyucian diri untuk masuk kasta Ksatria.
Upacara ini dilakukan sebagai keturunan Aswawarman, yang merupakan leluhur Mulawarman.
Yang menarik, upacara penghinduan ini dipimpin oleh pendeta atau kaum Brahmana yang berasal dari orang Indonesia asli, bukan dari India.
Hal ini menunjukkan bahwa Mulawarman memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, karena ia mampu mempelajari Bahasa Sansekerta, yang bukan bahasa sehari-hari rakyatnya.
Di puncak kejayaannya tersebut, Kerajaan Kutai tidak hanya maju dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam bidang ekonomi.
Kerajaan ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama dari sektor pertanian dan perdagangan.
Letak kerajaan yang strategis membuatnya mudah berhubungan dengan kerajaan-kerajaan lain, baik di dalam maupun di luar Nusantara.
Mulawarman juga dikenal sebagai raja yang kaya raya, karena ia pernah mengorbankan emas dalam jumlah yang sangat besar.
Emas tersebut dibagikan kepada rakyatnya dan dipersembahkan kepada dewa-dewa.
Demikianlah artikel tentang bagaimana kondisi Kerajaan Kutai ketika dipimpin oleh Raja Mulawarman. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah Indonesia.
Baca Juga: Tak Hanya Kudungga dan Mulawarman, Inilah Raja-raja Yang Pernah Memerintah Kerajaan Kutai
KOMENTAR