Pengacara korban polisi tembak polisi sangsi bila senjata api tiba-tiba meletus sendiri. Apalagi tersangka, sebagai anggota Densus 88 adalah polisi yang terlatih.
Intisari-Online.com - Peristiwa polisi tembak polisi di Bogor, Jawa Barat, masih terus menjadi perhatian belakangan ini.
Salah satu yang terus diperdebatkan adalah: mungkinkan senjata api tiba-tiba meletus sendiri?
Hal itulah yang ada di benak pengacara korban penembakan, Brida Ignatius Dwi Frisco Sirage, Jajang.
Bribda Ignatius sendiri adalah anggota Densus 88 Antiteror.
Jajang menyebut, mustahil senpi yang baru dikeluarkan dari tas tiba-tiba melesu sendiri dan mengenai kepala korban.
Apalagi, tambah Jajang, tersangkanya adalah anggota Densus 88 juga, yang sudah tentu terlatih.
"Sangat mustahil karena kelalaian dan senpi tiba-tiba meletus. Itu kan jadi aneh dan tidak bisa diterima akal sehat," kata Jajang, dilansir Kompas.com, Minggu (30/7).
"Karena anggota Densus 88 Antiteror tentu sangat terlatih dalam menggunakan dan mengendalikan senjata."
Masih menurut Jajang, sebelum peristiwa penembakan terjadi, tersangka atas nama Bripda IMS sudah memasukkan magasin peluru ke dalam tas.
Karena itulah dia menduga senpi ilegal untuk menembak Bripda IDF memang sudah disiapkan.
"Ada jeda waktu di dalam kamar asrama, di mana sebelum korban IDF masuk ke dalam kamar saksi AN tempat tersangka IMS berada, senpi tersebut diduga sudah disiapkan dan siap tembak oleh tersangka IMS," katanya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR