Kesal Polisi Tak Cepat Bergerak, Emak-emak Di Jambi Gerebek Sendiri Markas Narkoba Yang Meresahkan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Kesal karena polisi tak segera bergerak, sekelompok emak-emak di Jambi menggerebek sendiri markas pecandu narkoa yang dianggap meresahkan.
Kesal karena polisi tak segera bergerak, sekelompok emak-emak di Jambi menggerebek sendiri markas pecandu narkoa yang dianggap meresahkan.

Kesal karena polisi tak segera bergerak, sekelompok emak-emak di Jambi menggerebek sendiri markas pecandu narkoa yang dianggap meresahkan.

Intisari-Online.com -Emak-emak bersatu tak bisa dikalahkan, begitulah yang terjadi di Alam Barang, Jambi.

Karena geram polisi tak segera bertindak, mereka menggerebek sendiri markas pecandu narkoba di Payo Sigadung, Rawasari, Alam Barang, Jambi, pada Sabtu (22/7) siang.

Aksi mereka yang terekam dalam sebuah video pun viral.

Dalam video tersebut terlibat bagaimana para pria berlarian tunggang langgang ketika ibu-ibu datang.

Terdengar juga suara teriakan dan barang yang dibanting di rumah yang tampak tak terurus itu.

Seorang wanita kemudian menunjukkan sejumlah alat isap sabu yang dia temukan di dalam rumah.

"Ini buktinya, kenapa enggak ditangkapi, ini buktinya!" ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.

Dari sejumlah video, terlihat beberapa alat isap di beberapa ruangan rumah. S (38), salah satu warga yang ikut dalam penggerebekan itu mengatakan, aksi itu dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana.

Selain itu, barang warga sering hilang dicuri.

"Warga sudah resah karena warga sekitar banyak kehilangan barang. Ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja, tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," kata S.

Basecamp para penyabu tersebut sudah ada sekitar setahun.

Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para pengguna narkoba meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.

"Kurang lebih sudah setahun lebih mereka buka di sini. Kami sudah melapor, tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.

S menjelaskan, saat melakukan penggerebekan, warga menemukan sabu dan alat isap, plastik kecil dalam jumlah yang banyak.

Serta uang tunai senilai Rp20 juta.

Warga juga mengamankan seorang pria di rumah tersebut dan telah diserahkan ke polisi.

Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi menjelaskan, aksi emak-emak itu dilakukan satu jam sebelum polisi menangkap enam warga yang diduga merupakan pengedar narkoba.

Polisi juga mengamankan paket sabu kurang dari 1 gram. Lokasi penangkapan berdekatan dengan basecamp yang digerebek warga.

"Pada pukul 14.30 Wib sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu. Lalu berangkatlah anggota di sana, ada enam orang yang ditangkap, bukan TO itu," kata Eko, Minggu (23/7/2023).

Saat enam orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga sehingga terjadi penggerebekan basecamp.

"Setelah kita amankan di Polresta Jambi, ada satu orang istri yang tidak terima. 'Kenapa suami ditangkap, bandarnya tidak'," ujar Eko.

Sementara, Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Niko Darutama mengatakan, seorang pria yang diamankan warga telah diminta keterangan.

Adapun warga tersebut merupakan pemilik rumah.

Saat pria itu diserahkan ke polisi, tidak ditemukan barang bukti narkoba, hanya alat isap sabu dan uang tunai.

"Barang bukti sabu tidak ada, hanya duit sama bong sama duit kurang lebih Rp 25 jutaan," ujarnya.

Soal aktivitas basecamp narkoba itu, Niko menyebut, lokasi sebelumnya berada di depan area eks lokalisasi Payo Sigadung.

"Kalau basecamp itukan dulunya di depan (di luar eks lokalisasi Payo Sigadung). Saya monitor ndak ada lagi itu. Enggak tahunya pindah ke belakang," ujar Niko.

Artikel Terkait