Tumenggung Setjonegoro juga berperan penting dalam memindahkan pusat kekuasaan Kabupaten Wonosobo dari Selomerto ke Wonosobo pada tanggal 24 Juli 1825.
Pemindahan ini dilakukan untuk menghindari serangan Belanda yang semakin gencar.
Tanggal ini kemudian menjadi hari jadi Kabupaten Wonosobo.
Tumenggung Kartosinuwun adalah seorang ulama yang juga menjadi panglima perang pasukan Diponegoro.
Ia dikenal dengan nama Imam Misbach atau Kyai Misbach.
Memiliki kemampuan spiritual yang tinggi dan mampu mengobati luka-luka para pejuang dengan air doa.
Ia juga memiliki strategi perang yang cerdik dan berhasil mengalahkan pasukan Belanda dalam beberapa pertempuran.
Gajah Permodo adalah seorang pejuang yang berasal dari Desa Kertek, Wonosobo.
Juga memiliki tubuh yang besar dan kuat seperti gajah, sehingga mendapat julukan Gajah Permodo.
Ia juga memiliki senjata andalan berupa tombak panjang yang disebut tombak sodo lanang.
Ia sangat loyal kepada Diponegoro dan selalu berada di garis depan dalam setiap pertempuran.
Baca Juga: Peristiwa Agresi Militer Belanda I, Serangan Serentak ke Seluruh Wilayah RI
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR