Namun, kata Eka, hal itu atas inisiatif mereka berdua.
Setelah mereka sadar, akhirnya kesepakatan itu dibuat untuk mengelabui polisi.
"Sudah cabut laporan. Karena, niatnya tidak ada untuk melapor saat itu," katanya.
Ia kembali berharap, pacarnya itu segera dibebaskan, mengingat dirinya dan Andrean akan melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius.(cr2/tribun-medan.com)
Mengaku cuma bertengkar biasa
Dalam sebuah video klarifikasi yang belakangan beredar, Eka mengaku, dia dan pacarnya cuma bertengkar biasa.
Eka menyebut antara dirinya dan Andrean saling serang dan melukai di dalam mobil.
"Sebenarnya tidak ada pembunuhan berencana dan dia ingin membunuh saya. Itu hanyalah pertengkaran biasa," kata Eka.
"Dalam bentuk pacaran, biasalah, ada bertengkar, cekcok, salah salah paham dan pertengkaran. Biasalah."
Eka mengatakan, keterangan Polres Asahan yang menyebut bahwa dirinya mengalami 16 tusukan adalah tidak binar.
"Kalau 16 tusukan, saya sudah tidak ada teman-teman. Enggak mungkin, itu hanya luka-luka kecil biasa," katanya.
Soal dirinya dilarikan ke rumah sakit, Eka berdalih bahwa pada saat itu karena alasan sempat keluar darah dari lukanya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR