Kok Bisa Wanita Ini Mau Menikah Dengan Pacar Yang Menikamnya 16 Kali Dengan Pisau? Sudah Cabut Laporan Juga

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Eka Wahyu Lestari berencana akan menikah dengan pacarnya, pria yang  telah menikamnya sebanyak 16 kali. Mengaku cuma tersayat.
Eka Wahyu Lestari berencana akan menikah dengan pacarnya, pria yang telah menikamnya sebanyak 16 kali. Mengaku cuma tersayat.

Eka Wahyu Lestari berencana akan menikah dengan pacarnya, pria yang telah menikamnya sebanyak 16 kali. Mengaku cuma tersayat.

Intisari-Online.com -Entah apa yang ada di pikiran Eka Wahyu Lestari.

Dia masih mau meneruskan hubungan dengan pacarnya, Fika Andrean Banjarnaor, pria yang telah menusuknya 16 kali dengan pisau.

Bahkan Eka mengatakan dia akan menikah dengan pria tersebut.

Eka juga minta polisi untuk membebaskan pacarnya tersebut.

Dikabarkan Tribun Medan, Eka Wahyu Lestari (23) mengaku 16 kali ditikam pacarnya bernama Fika Andrean Banjarnaor (20).

Dia kini meminta kepada polisi supaya Fika dibebaskan.

Eka berdalih, bahwa antara dirinya dan Andrean saling pukul saat itu.

Mengenai pelaku membawa pisau dan menikam dirinya, Eka mengatakan cuma khilaf.

"Sampai pisau tersebut (ditikam), khilaf gitu, kemudian lama-lama jadi seperti itulah kejadiannya, itu bukan tusuk, hanya sayat," kata Eka, Jumat (14/7/2023).

Eka mengatakan, dirinya sudah mencabut laporan di Polres Asahan.

Ia juga mengakui, bahwa setelah dirinya ditikami sang pacar, pelaku menyuruhnya membuat laporan seolah-olah menjadi korban begal.

Namun, kata Eka, hal itu atas inisiatif mereka berdua.

Setelah mereka sadar, akhirnya kesepakatan itu dibuat untuk mengelabui polisi.

"Sudah cabut laporan. Karena, niatnya tidak ada untuk melapor saat itu," katanya.

Ia kembali berharap, pacarnya itu segera dibebaskan, mengingat dirinya dan Andrean akan melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius.(cr2/tribun-medan.com)

Mengaku cuma bertengkar biasa

Dalam sebuah video klarifikasi yang belakangan beredar,Eka mengaku, dia dan pacarnya cuma bertengkar biasa.

Eka menyebut antara dirinya dan Andrean saling serang dan melukai di dalam mobil.

"Sebenarnya tidak ada pembunuhan berencana dan dia ingin membunuh saya. Itu hanyalah pertengkaran biasa," kata Eka.

"Dalam bentuk pacaran, biasalah, ada bertengkar, cekcok, salah salah paham dan pertengkaran. Biasalah."

Eka mengatakan, keterangan Polres Asahan yang menyebut bahwa dirinya mengalami 16 tusukan adalah tidak binar.

"Kalau 16 tusukan, saya sudah tidak ada teman-teman. Enggak mungkin, itu hanya luka-luka kecil biasa," katanya.

Soal dirinya dilarikan ke rumah sakit, Eka berdalih bahwa pada saat itu karena alasan sempat keluar darah dari lukanya.

"Saya sudah jenguk dia di sel. Saya di rumah pihak keluarga karena kami mau ke jenjang yang lebih serius ingin menikah," katanya dalam video tersebut.

Bahkan, menurutnya, informasi yang mengatakan dirinya sedang hamil dan meminta uang untuk menggugurkan kandungannya tidak benar.

Sempat dikira korban begal

Menurut informasi, kasus ini bermula saat petugas menerima laporan ada seorang wanita menderita luka tikam di dalam mobil yang ada di Jalan Nusa Indah, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.

"Awalnya, kami mendapatkan laporan dari masyarakat yang menyebut ada korban dibegal di daerah terminal. Setelah kami cek, ternyata korban mengaku ditikam oleh pacarnya," kata Kanit Tipikor Sat Reskrim Polres Asahan, Iptu Arbin Rambe, Rabu (12/7/2023).

Rambe mengatakan, setelah 16 kali ditikami pacar, korban kemudian diantarkan ke tempat kerjanya.

Karena terluka parah, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh warga dan teman-temannya.

"Ada 16 bekas luka tikaman di bagian perut hingga ke tangan," kata Arbin.

Menurut korban, kata Rambe, penikaman terjadi karena pelaku emosi lantaran korban berhenti berkali-kali.

Usai cekcok, pelaku berusaha menghabisi korban.

Beruntung, korban lekas diselamatkan.

"Pelaku langsung kami amankan keesokan harinya. Pisau dan mobil yang tersangka gunakan turut kami amankan sebagai barang bukti," ujarnya.

Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan hal penganiayaan tersebut karena merasa kesal selalu dimintai uang oleh korban dengan alasan yang selalu bermacam.

"Sementara saat ini korban masih syok dan masih dirawat. Jadi belum bisa dimintai keterangan secara lengkap," kata Rambe.

Artikel Terkait