Ritual mappatoppo merupakan tradisi masyarakat Bugis yang secara turun-temurun dilakukan jamaah haji.
Masyarakat Bugis membawa nilai spiritual dengan menghubungkan antara haji dan budaya.
Salah satunya dengan melakukan ritual mappatoppo untuk melengkapi dirinya dalam melakukan suatu proses supaya dia mendapat predikat haji maqbul.
Bagi jamaah haji, mappatoppo dianalogikan seperti sarjana.
Mappatoppo adalah persaksian akademik kepada seseorang bahwa dia sudah resmi menjadi seorang haji.
Lebih dari itu, ini adalah ritual mengungkap rasa syukur karena bisa melaksanakan ibadah haji.
Mappatoppo juga seolah sebagai penegur, siapa pun yang sudah menyandang gelar haji tidak boleh mempunyai perilaku yang bertentangan dengan tabiat haji.
Artinya, seorang haji harus mempunya perilaku-perilaku jujur, baik terhadap sesama, ibadahnya semakin rajin, dan lain sebagainya.
Tradisi ini juga menegaskan, predikat haji mabrur tak sekadar hadiah karena sudah melaksanakan ibadah haji.
Justru sebaliknya, tradisi ini seolah menuntut si haji untuk melakukan perbuatan yang lebih baik dari sebelumnya.
Begitulah tradisi Mappatoppo seharusnya terjadi.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR