Mereka kemudian membuat partai baru yang diberi nama Pendidikan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai PNI Baru.
Moh. Hatta ditunjuk sebagai pemimpin PNI Baru ketika ia pulang ke Indonesia.
Di sisi lain, Soekarno bergabung dengan Partindo.
Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores dari tahun 1933 hingga 1942.
Kemudian pada tahun 1934, Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira hingga 1942.
Setelah Indonesia merdeka, PNI berpartisipasi dalam Pemilihan Umum legislatif Indonesia 1955 yang dilaksanakan dalam dua tahap pada bulan September untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante.
Namun, partai ini dipaksa untuk melebur menjadi Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1973 oleh Presiden Kedua RI Soeharto.
Setelah Soeharto lengser pada tahun 1998, PDI Perjuangan dibentuk oleh Megawati Soekarnoputri sebagai partai yang mengklaim sebagai penerus dari PDI yang asli.
PDI Perjuangan mengusung ideologi Pancasila, nasionalisme ekonomi, populisme, dan Soekarnoisme.
Pada Pemilihan Umum legislatif Indonesia 1999, PDI Perjuangan menjadi partai pemenang dengan meraih 33,7% suara dan 153 kursi di DPR.
Pada tahun 2001, Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi Presiden Kelima Indonesia setelah Abdurrahman Wahid digulingkan oleh MPR.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR