Intisari-Online.com -Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang memiliki sejarah panjang dan kaya di Indonesia.
Pondok pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu dunia, seni, budaya, dan keterampilan.
Salah satu pondok pesantren yang memiliki sejarah menarik adalah pesantren pertama di Indonesia, yaitu Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur.
Pondok pesantren ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sayyid Sulaiman, seorang keturunan Nabi Muhammad dari Cirebon.
Proses pendirian pondok pesantren ini ternyata mirip dengan proses pendirian Kerajaan Mataram Islam, yang didirikan dua abad sebelumnya.
Bagaimana kisah lengkap sejarah pondok pesantren pertama di Indonesia ini? Simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.
Asal-usul pendirian
Salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah Pondok Pesantren Sidogiri yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur.
Pondok pesantren ini berdiri sejak tahun 1718, berkat usaha Sayyid Sulaiman dan Kiai Aminullah.
Pondok pesantren ini memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia melalui jalur pendidikan.
Baca Juga: Apa Itu NII KW 9, Gerakan Bawah Tanah yang Dikaitkan Dengan Sosok Panji Gumilang
Sayyid Sulaiman, pendiri Pondok Pesantren Sidogiri, adalah seorang keturunan Nabi Muhammad dari garis Basyaiban yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Ayahnya bernama Sayyid Abdurrahman, seorang perantau dari Hadramaut, Yaman. Sementara ibunya adalah Syarifah Khodijah, putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati.
Terdapat dua versi tentang tahun pendirian Pondok Pesantren Sidogiri, yaitu 1718 dan 1745.
Versi pertama didasarkan pada sebuah catatan yang ditulis oleh Panca Warga pada 1963, yang menyebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada 1718.
Namun, versi kedua didasarkan pada sebuah surat yang ditandatangani oleh KA Sa’doellah Nawawie, yang menyebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada 1745.
Dalam praktiknya, versi kedua inilah yang digunakan sebagai acuan untuk merayakan hari lahir atau ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri setiap tahunnya.
Proses pendirian Pondok Pesantren Sidogiri dimulai dengan penebangan Desa Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur, yang dilakukan oleh Sayyid Sulaiman.
Dalam hal ini, ia dibantu oleh Kiai Aminullah, seorang santri sekaligus menantunya yang datang dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Konon, Sayyid Sulaiman menebang Sidogiri, yang masih berupa hutan belantara dan belum pernah dihuni manusia, selama 40 hari.
Meskipun demikian, Sidogiri dipilih karena tanahnya dianggap baik dan berkah.
Proses pendirian pondok pesantren ini ternyata mirip dengan proses pendirian Kerajaan Mataram Islam.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Istana Tidak Bekingi Ponpes Al Zaytun
Baik Sayyid Sulaiman maupun Ki Ageng Pemanahan, pendiri Kerajaan Mataram Islam, melakukan penebangan hutan untuk membangun pondok pesantren dan kerajaan.
Pengelolaan
Setelah berdiri, pengelolaan Pondok Pesantren Sidogiri diserahkan kepada KH Aminullah hingga akhir abad ke-18, kemudian dilanjutkan oleh Kiai Mahalli, santri yang juga ikut menebang Desa Sidogiri.
Pada awal 1800-an, Kiai Mahalli wafat, sehingga penggantinya adalah KH Abu Dzarrin, santri asal Magelang yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Sayyid.
Selanjutnya, secara berturut-turut, pengelolaan Pondok Pesantren Sidogiri dipercayakan kepada KH Noerhasan bin Noerkhotim, KH Bahar bin Noerhasan, KH Nawawie, KH. Abd. Adzim bin Oerip, KH Abd. Djalil bin Fadhil, KH. Cholil Nawawie, KH. Abdul Alim, dan KH. A. Nawawi bin Abd. Djalil dari 2005 hingga saat ini.
Kegiatan
Saat dipimpin oleh KH. Noerhasan bin Noerkhotim, Pondok Pesantren Sidogiri mulai mengadakan pengajian kitab-kitab besar dan membaca salawat setelah maghrib.
Kemudian, sejak 1938, pondok pesantren ini mulai menerapkan dua sistem pendidikan, yaitu sistem pengajian mahadiyah dan sistem madrasiyah (klasikal).
Mahadiyah adalah kegiatan wajib bagi seluruh santri pondok pesantren, sedangkan Madrasiyah adalah kegiatan wajib bagi seluruh santri dan murid yang sekolah di rumah walinya.
Sejak itu, terus ditambahkan bangunan-bangunan baru dan semakin banyak kegiatan pendidikan dan keagamaan yang diikuti oleh santri di Pondok Pesantren Sidogiri.
Demikianlah sejarah Pondok Pesantren Sidogiri yang jadi pesantren pertama di Indonesia. Semoga menambah wawasan Anda.
Baca Juga: Mengungkap Identitas Panji Gumilang, Adiknya Ungkap Sosok Pejuang Pendidikan yang Difitnah Sesat