Sultan Maulana Yusuf menikah dengan Ratu Hadijah dan mempunyai dua anak, yaitu Ratu Winaon dan Pangeran Muhammad.
Pangeran Muhammad merupakan putra yang nantinya meneruskan takhta dan menjadi raja ketiga Kesultanan Banten.
Berkuasa antara 1570-1580 M, penaklukan Sultan Maulana Yusuf terhadap Kerajaan Pajajaran menjadi salah satu pencapaian terbesarnya.
Penaklukkan terhadap Pajajaran dilandasi oleh tekadnya untuk menyebarkan agama Islam hingga ke pedalaman Banten.
Sejak saat itu, agama Islam semakin tersebar luas di Jawa Barat.
Selama satu dekade kekuasannya, Maulana Yusuf menitikberatkan perhatiannya pada pengembangan kota, keamanan wilayah, serta melanjutkan politik ekspansi ayahnya.
Selain itu, sebagai upaya mengembangkan Banten menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan internasional, Sultan Maulana Yusuf juga memusatkan perhatiannya pada bidang ekonomi dan pertanian.
Sektor perdagangan yang telah dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin menjadi semakin besar dan ramai.
Ketika Sultan Maulana Yusuf berkuasa, Banten menjadi tempat distribusi barang dagangan dari penjuru dunia.
Para pedagang dari Cina, Arab, Persia, Gujarat, Portugis, serta pedagang dari seluruh pelosok nusantara saling bertukar barang dagangannya di Banten.
Situasi perdagangan yang ramai itu pada akhirnya mendorong para pendatang untuk menetap.
Pada masa pemerintahannya pula, dibuat aturan penempatan penduduk sesuai dengan keahlian, daerah asal, serta jabatan tertentu. Misalnya, Kepandean untuk tempat para pandai besi, Pengukiran untuk tempat tukang ukir, atau Pagongan untuk tempat pembuat gong dan gamelan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR